HARIANHALUAN.ID— MotoGP 2024 bisa menjadi satu-satunya kesempatan Jorge Martin untuk menyabet titel juara dunia. Sebab, era dominasi Ducati Corse belum akan berakhir. Kans Martin menjadi juara dunia MotoGP 2024 terbuka lebar.
Pembalap tim Pramac Ducati itu mengumpulkan 485 poin dan unggul 24 angka dari Francesco Bagnaia di posisi kedua. Tinggal satu seri lagi untuk MotoGP 2024 yang akan digelar di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Montmelo, Spanyol, 15-17 November.
Ia cukup memenangi Sprint Race atau finis
berdekatan dengan Bagnaia untuk menjadi juara dunia pertama kali. Ini mungkin merupakan satu-satunya kesempatan bagi Martin juara dunia MotoGP.
Sebab, era dominasi Ducati Corse diyakini belum akan berakhir hingga perubahan regulasi besar-besaran pada MotoGP 2027.
“Dalam waktu dekat hingga perubahan regulasi pada 2027, ini akan jadi eranya Ducati. Mereka
akan memenangi gelar tahun ini dan dua tahun ke depan. Martin akan pindah ke Aprilia dan ini mungkin akan menjadi masa yang sulit,” ungkap pengamat MotoGP Michael Laverty, dikutip dari Crash, Kamis (7/11).
Martin memang sudah memutuskan hengkang ke tim pabrikan Aprilia Racing pada MotoGP 2025. Ia menerima pinangan tim asal Italia itu lantaran Ducati memilih Marc Marquez di tim pabrikan musim depan.
Penampilan Aprilia Racing pada MotoGP 2024 cukup mengkhawatirkan. Memang, mereka satu-satunya pabrikan yang bisa menang balapan selain Ducati lewat Maverick Vinales di MotoGP Amerika Serikat (AS) 2024.
Namun, masa depan Aprilia bisa jadi akan gelap. Sebab, mereka kehilangan Direktur Teknik Romano Albesiano yang memilih menerima pinangan Honda Racing Corporation (HRC).
Kepergian Albesiano itu bakal berdampak pada pengembangan motor RS-GP. Maka, MotoGP 2024 bisa jadi satu-satunya kesempatan bagi Martin untuk menyandang status juara dunia.
Meski berat, peluang Bagnaia untuk mempertahankan gelar juaranya tentunya tetap terbuka. Untuk bisa juara MotoGP 2024, Bagnaia mesti menjaga jarak poinnya tak lebih dari 25 angka dengan Martin usai balapan sprint race.
Setelah itu, dia baru fokus ke balapan utama.
Di sprint race, Bagnaia harus mencegah Jorge Martin menang di sprint race. Sebab, jika Martin menang, dia akan mendapat 12 poin tambahan.
Koleksi poinnya pun akan bertambah dari 485
ke 497. Hal ini jadi ancaman bagi Bagnaia jika dirinya hanya bisa finis kedua di sprint race. Dengan begitu, Bagnaia hanya akan mendapat 9 poin. Perolehan poinnya akan berubah dari 461 menjadi 470 poin saja.
Dengan selisih 27 poin, Martin sudah dipastikan mengunci gelar juara MotoGP 2024 Martin tak perlu menunggu balapan utama. Tetapi, kondisi berbeda jika Bagnaia bisa menang sprint race. Dia akan mengemas 12 poin.
Dengan begitu, Bagnaia total mendapat 473 poin. Lalu jika Martin finis kedua, dia akan mendapat 9 poin tambahan yang membuat
perolehan poinnya menjadi 494. Alhasil, jarak poin kedua pembalap ini menjadi 21 poin.
Di balapan utama, Bagnaia tentunya harus tancap gas untuk meraih kemenangan sembari berharap Martin tak tampil gacor. Jika Bagnaia menang, dia akan mendapat 25 poin tambahan.
Bagnaia harus berharap Martin finis maksimal di posisi ke-13. Dengan begitu, Martin mendapat 3 poin tambahan saja. Dengan skema ini, Bagnaia akan mendapat total 498 poin, sementara Martin mencatatkan 497 poin.
Andai perolehan poin keduanya sama, Bagnaia
bisa mengunci gelar juara dunia MotoGP.
Sebab, Bagnaia menang lebih banyak dari
Jorge Martin. Total, Bagnaia sudah
mencatatkan 10 kemenangan, sementara Martin baru menang 3 kali. Kini, menarik menantikan balapan seri terakhir MotoGP 2024. (*)