Tak pernah ada klarifikasi, tak pernah ada dialog, tak pernah ada musyawarah. Berbagai upaya mediasi hanya berujung jalan buntu. Ratusan atlit bak anak ayam kehilangan induk. Ada nan gantung sepatu, ada pula nan memilih hijrah untuk melanjutkan harapannya di daerah lain.
Empat tahun sudah dia berkuasa. Empat tahun biduk olahraga di daerah ini dilamun gelombang tanpa arah. Tak tahu kemana menggapai. Sementara kapal besar itu hanya tersenyum sinis. Mereka merasa menang besar. Para penjilat pun riang gembira.
Kini angin semilir “hampir” menghantarkan biduk ini ke tepian. Bupati terpilih pun hadir. Meski belum dilantik dan belum ditetapkan oleh KPU, namun dari hasil hitungan cepat, sudah nampak hasilnya. Jon Firman Pandu-Candra menang telak di 13 dari 14 kecamatan di Kabupaten Solok.
Harapan-harapan yang dulu hilang, kini muncul lagi bersama tumbangnya rezim Chinangkiak oleh amarah rakyat. Harapan untuk kembali bangkit dan berjaya dalam suasana sejuk dan damai sesuai dengan tagline pemimpin terpilih. Harapan untuk segera menyudahi segala dendam.
Kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Jon Firman Pandu- H. Candra, kami menaruh harap untuk mengumpulkan kembali beras nan berserak. Menjemput kembali anak ayam nan kehilangan induk. Mewujudkan lagi mimpi Ratusan atlet yang ada di daerah ini.
Badai telah berlalu. Hentikan tukang kipas, matikan puntung nan masih menyala. Api padam puntung hanyut.
Ingat, Anda besar karena banyak orang yang membesarkan, bukan karena segelintir orang.!!. Pun demikian dengan daerah ini, mambangkik batang nan “Terbenam” ini butuh banyak orang. Tolong instal ulang sistem nan telah mati itu.!!
Tulisan ini hanya sekedar coretan-coretan kecil di dinding GOR nan tak terawat. Goresan di lembaran matras yang mulai robek. (*)
Oleh: Wandi Malin