Ketiga lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi ini berjalan dengan kekuatan kompetensinya masing-masing, seperti UNP dengan keahlian teknologi dan kearsipannya, PNP dengan teknokrasi dan administrasinya, serta PPNP dengan keahlian spesifik pertaniannya.
Apa yang terdapat hari ini pada lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi di Sumatera Barat setidaknya telah mampu menjawab kebutuhan dunia kerja multi-sektor, baik yang bergerak di bidang industri, teknologi, dan pertanian.
Adapun hal yang menyisakan persoalan adalah sejauh mana keberadaan Pendidikan Tinggi Vokasi di Sumatera Barat mampu menyiapkan mahasiswa yang berdaya saing serta menjangkau lebih luas pasar kerja.
Persoalan ini tentu saja mesti disikapi dengan kolaborasi strategis antar PTV Sumatera Barat bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Dinas Tenaga kerja di Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa pada tahun 2024 kondisi tenaga kerja di Sumatera Barat mengalami penurunan kualitas, dimana masih memiliki beberapa kendala diantaranya yaitu rendahnya kualitas pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja, tidak adanya Link and Match antara Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta Dunia Usaha Dunia Akademik (DUDA).
Hal ini tentu menjadi polemik dalam keberlanjutan kualitas tenaga kerja di masa yang akan datang. Dalam hal ini maka Pendidikan Tinggi Vokasi Sumatera Barat pun turut berperan dalam menuntaskan persoalan ini serta mencari formulasi yang tepat untuk menjawab tantangan yang ada.
Menyambut Tantangan Dunia Kerja di Era 5.0
Dinamika dunia kerja di era 5.0 saat ini berfokus pada integrasi teknologi dengan keahlian manusia. Keselarasan antara AI, IoT, dan teknologi robotik dengan kemampuan manusia secara manajerial menjadi keniscayaan untuk mendorong perkembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan.