HARIANHALUAN.ID – Setelah sempat mati suri selama empat tahun, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Solok kini mulai menghirup nafas baru.
Ghirah organisasi yang menjadi induk dari 38 Cabang Olahraga (Cabor) prestasi di Kabupaten Solok itu kembali menggelora, menyusul tumbangnya rezim Chinangkiak yang berkuasa selama empat tahun terakhir.
Kemenangan Jon Firman Pandu (JFP)-Candra sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok terpilih hasil Pilkada 2024, praktis membawa angin segar. Nyaris, setiap lini masyarakat riang gembira. Pun demikian halnya dengan insan olahraga di daerah itu.
Sejumlah nama mulai mengapung sebagai penyambung estafet kepemimpinan Ketua KONI Kabupaten Solok pasca ditinggal pergi Rudi Cader, yang kini jadi ketua Koni di negeri tetangga Kota Solok. Periode kepengurusan 2020-2024 ini juga telah berakhir. Kini tahun sudah berganti, waktu yang tepat untuk membentuk kepengurusan baru.
Meski Bupati terpilih JFP belum menunjukkan dukungan secara terbuka kepada siapa dukungan itu diberikan, namun beberapa pihak sudah mengklaim dan mengaku-ngaku sebagai orang dekat JFP yang “ditugasi” sebagai Ketua KONI Kabupaten Solok yang baru.
Hal itu wajar dan sah-sah saja. Pasalnya, euforia kemenangan pilkada kemarin masih terasa. Sementara di sisi lain, Koni hari ini bak gadis belia yang sedang seksi-seksinya. Semua ingin berebut, mengadu peruntungan berbagi harta rampasan perang lah kenamanya.
Nama-nama seperti Jerzi (Japang) Pafiluisco, Hendri Dunan, Yulhardinis (Edi Lapuk), Bustamam hingga Madra Indiawan, merupakan nama yang berada di lingkaran tim sukses JFP-Candra yang digadang-gadang akan meramaikan bursa kandidat Ketua KONI Kabupaten Solok mendatang.
Selain nama-nama yang mengapung ke permukaan ini, ada lagi nama seperti Riko Fernanda, S.Pd, M.Pd. Magister (S2) Olahraga UNP ini merupakan sosok praktisi olahraga yang masih aktif melakukan pembinaan hingga kini.
Putra Nagari Kinari ini bukanlah pendatang baru dalam dunia olahraga di daerah ini yang ujug-ujug hadir setelah perang usai. Ia memiliki raport mentereng sejak menjadi atlet dari cabor pencak silat hingga menjadi pelatih berprestasi dari cabor wushu.