Oleh : Maryadi / wartawan muda
Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani sejak dilantik Presiden langsung mengikuti retreat. Sepulangnya retreat, dengan langkah cepat langsung Annisa melakukan pendekatan ke berbagai pihak, baik itu pemerintah pusat maupun pihak swasta guna memenuhi kebutuhan masyarakat Ranah Cati Nan Tigo.
Sampai di Dharmasraya, belum sempat menginjakkan kaki di ruangan megahnya, Annisa pun langsung turun meninjau lokasi banjir, kemudian dilanjutkan dengan agenda di DPRD dan berbagai agenda lainnya.
Beberapa hari lalu, masih dalam pekan ini ia terus melakukan koordinasi dengan OPD, kemudian melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Unit Pelaksana Teknis Alat dan Perbekalan (UPT- ALKAL) di bawah naungan Dinas PUPR.
Ia sangat kecewa dan sedih melihat aset aset berharga yang bisa mendatangkan uang untuk pendapatan asli daerah (PAD) ternyata tidak dipelihara dengan baik dan benar. Tidak terpelihara dengan baiknya aset berupa alat berat dan kendaraan sudah bertahun terjadi, berhujan berpanas-panasan bahkan rusak sudah bertahun tahun.
Yang juga mendapat perhatian bupati muda perempuan pertama di Ranah Minang ini, ada aset yang tidak berada di UPT-ALKAL tempatnya parkir.”Iya bapak, kemana aset kita tersebut, kok dibiarkan aset kita berada tempat orang,” ucapnya separoh mau menangis dan geram ketika melihat ada aset dalam daftar tapi tidak berada di tempat.
Dengan raut wajah yang suram dan merah karena diterpa teriknya matahari, ia melihat satu per satu aset berupa alat berat dan kendaraan bermotor tersebut. Ia perintahkan agar aset aset tersebut harus segera diambil langkah pasti, dimana apabila alat berat dan kendaraan bermotor tersebut dalam keadaan tidak rusak berat segera dilelang dan apabila alat berat dan kendaraan bermotor tersebut rusak ringan agar segera diperbaiki.
Sidak Bupati Annisa Suci Ramadhani yang akrab di sapa Caca itu, menarik perhatian publik, diberbagai media sosial, anak mantan Bupati Dharmasraya H Marlon Martua itu mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat. Tidak pandang pendukung atau tidak pendukung, yang jelas isi dari narasi untuk bupati berupa dukungan.
“Mantap Bu Bupati, teruskan, periksa, audit secepatnya OPD tersebut” itulah kira kira kalimat-kalimat yang muncul memberikan dukungan penuh untuk Bupati Annisa.
Sepertinya apa yang terjadi di UPT-ALKAL tersebut sudah merupakan lagu lama, ternyata lagu lama itu tidak laku pada bupati yang baru dilantik pada Februari lalu, maka dilakukan Sidak dan tersingkap lah pintu itu di UPT-ALKAL.
Kenapa tidak lagu lama, terlepas dari temuan nantinya dari inspektorat, apakah administrasi maupun keuangannya, karena biaya pemeliharaan untuk aset-aset tersebut terus dikucurkan anggaran dari APBD, apakah hasil dari alat berat atau kendaraan tersebut sesuai dengan hitung hitungannya.
Bahkan penulis sendiri pernah melihat mobil pengangkut alat berat atau yang pernah disebut Torado, di wilayah Riau atau Kuansing, pertanyaannya, apa urusannya mobil milik Pemkab Dharmasraya berada di daerah tetangga.
Secara bodoh-bodoh saja kata netizen, pihak swasta saja mengelola satu alat berat beruntung, itupun alat berat tersebut biaya pemeliharaan nya dari hasil sewa alat tersebut, kenapa Pemkab Dharmasraya yang mengambil biaya pemeliharaan dari APBD tetapi hasilnya sangat jauh dari harapan.
Bahkan salah satu netizen mengatakan bahwa hasil dari penyewaan alat tersebut tidak sampai 50 persen yang masuk kas daerah.
Tentu masyarakat yakin dan percaya Sidak Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani tidak sampai disitu saja, tetapi akan terus berkembang setelah diperiksa oleh inspektorat. Apabila ada temuan kesalahan administrasi bisa saja ada kata maaf, tetapi kalau temuan tersebut berupa penyalahgunaan wewenang dan keuangan, tentu bupati akan menyerahkan kepada penegak hukum. Apakah bupati berani??
Tidak sampai disitu saja, apakah pemeriksaan tersebut dimulai dari sejak alat berat atau kendaraan bermotor tersebut menjadi aset Pemkab Dharmasraya, atau beberapa tahun belakang saja.
Pintu pertama sudah dibuka oleh pemimpin baru Dharmasraya, dua perempuan atau Bundo Kandung yang cukup berani dan cerdas, tentu pintu itu tidak satu, ada pintu pintu lain yang akan dibuka oleh bupati seperti pada Dinas Perikanan juga punya aset alat berat berupa eksavator. Dan masih banyak di OPD lain yang juga punya aset.
Lebih ngerinya lagi, para pejabat Dharmasraya cukup berani kemungkinan selama ini dibiarkan saja untuk mengganti plat merah menjadi plat hitam pada mobil dinasnya. Ini harus ditindak tegas oleh pimpinan sebelum aparat penegak hukum yang mengambil tindakan tegas. Bahkan informasi burung juga beredar bahwa mobil molen pada UPT ALKAL pernah disewakan kepada pihak swasta dengan mengganti plat merah menjadi plat nomor polisi hitam. Pertanyaannya apakah sewa tersebut masuk ke dalam kas daerah.
Yang jelas sudah ada gebrakan kepala daerah baru di Kabupaten Dharmasraya, dan harapan masyarakat Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya akan membuka pintu-pintu lainnya di OPD OPD yang ada di Ranah Cati Nan Tigo ini.***