Oleh : Sry Eka Handayani, M.Pd (Kepala SDN 06 Parit Antang)
Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sistem pendidikan untuk bertransformasi dari sekadar penyampaian informasi menuju pembelajaran yang membentuk karakter dan daya pikir mendalam.
Salah satu pendekatan yang kini mulai banyak dikembangkan di tingkat pendidikan dasar adalah deep learning.
Berbeda dengan pembelajaran permukaan (surface learning) yang menekankan hafalan, deep learning mendorong siswa untuk memahami konsep secara menyeluruh, menerapkannya dalam konteks berbeda, serta membangun pola pikir kritis dan reflektif.
Deep learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar penggunaan teknologi canggih, tetapi merupakan pendekatan pedagogis yang menekankan bagaimana pemahaman mendalam atas konsep, proses berpikir kritis dan analitis, refleksi terhadap pengalaman belajar, kemampuan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan lama, transfer pengetahuan ke situasi baru.
Dalam praktiknya, deep learning mendorong siswa untuk tidak hanya tahu “apa”, tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana”. Di sekolah dasar, ini berarti pendekatan pengajaran yang membuat siswa berpikir, bertanya, menjelajah, dan berkolaborasi bukan hanya menghafal isi buku pelajaran.
Upaya guru dalam menerapkan deep learning. Guru menjadi tokoh kunci dalam mengintegrasikan pendekatan deep learning di ruang kelas.










