Untuk itu, beberapa langkah penting yang dapat dilakukan guru seperti, mendesain pembelajaran bermakna, guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif dan kontekstual, mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa, memungkinkan eksplorasi ide dan penyelidikan.
Contoh guru dapat mengajak siswa melakukan pengamatan langsung ke lingkungan sekitar, membuat proyek sederhana dan lain-lain. Guru juga memberikan ruang untuk bertanya dan berpikir kritis.
Penilaian formatif dan reflektif guru dapat mengadopsi metode penilaian berbasis rubrik keterampilan berpikir, proyek, jurnal reflektif siswa, dan presentasi kelompok untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa secara menyeluruh, bukan hanya melalui ujian tertulis. Selain itu kolaborasi dengan sesama guru
Deep learning membutuhkan kolaborasi antara guru untuk berbagi praktik baik, mengembangkan materi lintas disiplin, dan merancang kurikulum yang fleksibel namun mendalam.
Siswa juga berperan menumbuhkan kemandirian dan rasa ingin tahu. Siswa sebagai subjek utama pembelajaran harus didorong untuk aktif, kreatif, dan memiliki rasa ingin tahu tinggi.
Dalam pendekatan deep learning, siswa didorong untuk kritis, kolaboratif dan mampu merefleksikan hasil belajarnya menggunakan berbagai sumber belajar, termasuk teknologi. Penerapan student-centered learning sangat penting di sini.