Solusi
Kesadaran diri, Individu perlu menyadari bila mereka sendiri mungkin sudah terjebak dalam mentalitas ini baik sebagai pelaku atau sebagai korban. Maka perlu refleksi diri, evaluasi motivasi terhadap kritik atau sikap terhadap kemajuan orang lain.
Budaya apresiasi, Baik dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat perlu menumbuhkan budaya untuk saling memberi selamat atas keberhasilan, berbagi ilmu dan mendukung usaha orang lain. Dengan ini memberi aapresiasi dapat memperkuat semangat untuk berkarya lebih baik.
Pendidikan karakter, Sekolah, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, tempat kerja perlu memasukkan pelatihan bagaimana mengelola emosi, mengembangkan empati, serta praktik kolaborasi daripada persaingan yang tidak sehat.
Lingkungan sehat, Memilih atau menciptakan lingkungan pergaulan, kerja, belajar yang suportif. Bila lingkungan negatif sulit diubah, mungkin individu perlu membatasi interaksi atau mencari komunitas yang lebih positif.
Contoh baik, Pemimpin, guru, tokoh masyarakat harus menjadi teladan seperti sikap menghargai pencapaian orang lain, merayakan keberhasilan Bersama dan menolak gosip atau sabotase halus akan membentuk norma yang lebih positif.
Kebijakan dan Sistem, Di organisasi atau institusi, bisa ditetapkan sistem penghargaan yang transparan, kesempatan yang adil dan mekanisme feedback yang konstruktif. Dengan sistem meritokrasi yang jelas bisa mengurangi keraguan bahwa keberhasilan itu karena benar benar usaha seseorang.