Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, ijazah kini tak lagi sekadar tanda kelulusan, tapi juga pengingat untuk terus belajar. Dunia berubah cepat, ilmu berkembang pesat, dan mereka yang berhenti belajar akan tertinggal, meski memiliki segudang gelar.
Pada akhirnya, ijazah hanyalah selembar kertas, tetapi maknanya bisa sebesar dunia, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Ia bisa menjadi tiket menuju masa depan, bisa pula menjadi cermin untuk berkaca tentang sejauh mana kita memahami arti pendidikan.
Yang pasti, ijazah bukan akhir dari perjalanan, melainkan tanda bahwa perjalanan baru telah dimulai.
Karena kesuksesan sejati tidak diukur dari gelar yang tercetak di atas kertas, melainkan dari dampak dan manfaat yang kita bawa bagi kehidupan di sekitar kita.
Apakah ijazahmu hanya akan disimpan di dalam map, atau akan kau gunakan untuk menulis bab baru dalam hidupmu?
Jawabannya ada di tanganmu dan di lembaran kehidupan yang akan kau tulis setelah ini. (*)
Oleh: Kepala Desa Silungkang Oso, Kota Sawahlunto, Fedinal










