Minggu, 9 November 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID OPINI

PHK Tanpa Pesangon, Cermin Buram Etika Bisnis Masa Pandemi

Editor: Leni Marlina
Selasa, 28/10/2025 | 15:20 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

ShareTweetSendShare

Oleh

Farhan Ferdiansyah

Mahasiswa Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand

Pandemi Covid-19 telah menjadi ujian besar bagi kemanusiaan dan dunia usaha. Ketika wabah itu melumpuhkan sendi-sendi ekonomi global, banyak perusahaan di Indonesia bergulat untuk bertahan hidup. Namun, di tengah krisis itu, muncul satu potret buram yang sulit diabaikan: maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa pesangon. Di balik alasan efisiensi dan penyelamatan keuangan, banyak perusahaan justru menanggalkan sisi kemanusiaan mereka. Fenomena ini tidak sekadar mencerminkan krisis ekonomi, tetapi juga krisis moral dan etika bisnis.

Memang, tidak ada yang menyangkal bahwa pandemi telah memukul hampir semua sektor. Pembatasan sosial, gangguan rantai pasok, serta turunnya daya beli masyarakat membuat banyak perusahaan kehilangan pijakan. Dalam kondisi seperti itu, langkah efisiensi menjadi pilihan logis. Namun, ketika efisiensi berubah menjadi alasan untuk meniadakan hak-hak pekerja, maka nilai keadilan dan tanggung jawab moral telah dikhianati. Karyawan yang selama ini menjadi tulang punggung perusahaan justru menjadi korban pertama ketika krisis datang.

Banyak kisah tragis muncul pada masa itu. Karyawan yang telah mengabdi bertahun-tahun diberhentikan begitu saja tanpa pesangon, bahkan tanpa penjelasan yang layak. Ada yang dipaksa menandatangani surat pemutusan kontrak dengan dalih “keadaan memaksa”, sementara mereka tidak memiliki daya tawar. Dalam situasi semacam ini, pandemi seolah dijadikan tameng untuk menghindari kewajiban moral dan hukum. Padahal, nilai kemanusiaan seharusnya justru dijunjung lebih tinggi ketika krisis menimpa.

Etika bisnis sejatinya menuntut keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan tanggung jawab sosial. Bisnis yang beretika tidak hanya mengejar laba, tetapi juga berpegang pada prinsip keadilan, kejujuran, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Profit boleh menurun, tetapi empati seharusnya tidak ikut hilang. Perusahaan yang beretika memahami bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya ditentukan oleh modal dan strategi, tetapi juga oleh kepercayaan dan loyalitas karyawan yang merasa dihargai.

Dari sisi ekonomi, langkah PHK memang sering kali dianggap rasional. Perusahaan harus memangkas pengeluaran agar bisa bertahan. Namun rasionalitas ekonomi tidak boleh mengabaikan tanggung jawab sosial. Karyawan bukan sekadar angka dalam laporan keuangan; mereka adalah manusia yang berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan. Ketika mereka diberhentikan tanpa pesangon, perusahaan sesungguhnya sedang menebang akar loyalitas yang telah lama tumbuh. Keputusan yang tampak efisien dalam jangka pendek bisa menjadi bumerang di masa depan karena menurunkan moral dan reputasi.

Dari sisi hukum, pelanggaran terhadap hak pekerja merupakan bentuk penyimpangan serius. Undang-Undang Ketenagakerjaan telah mengatur secara jelas bahwa pekerja yang di-PHK berhak memperoleh pesangon dan perlakuan yang layak. Namun, dalam praktiknya, banyak perusahaan yang berlindung di balik alasan “force majeure”. Mereka menafsirkan pandemi sebagai alasan pembenar untuk menghindari kewajiban hukum. Padahal, hukum tidak hanya berbicara tentang sanksi, tetapi juga tentang keadilan substantif. Perusahaan seharusnya mengedepankan dialog, negosiasi, atau mediasi agar keputusan yang diambil tetap menghormati hak-hak pekerja.

Jika dilihat dari perspektif etika, fenomena PHK tanpa pesangon menunjukkan betapa rapuhnya kompas moral dunia bisnis. Prinsip otonomi, keadilan, dan tanggung jawab—yang menjadi dasar etika bisnis—sering kali diabaikan. Dalam banyak kasus, karyawan tidak diberi ruang untuk berpendapat atau menolak keputusan sepihak. Mereka hanya menjadi objek kebijakan yang ditentukan dari ruang rapat para pengambil keputusan yang lebih peduli pada neraca keuangan daripada kesejahteraan manusia.

Padahal, etika bisnis bukanlah konsep yang berhenti di ruang kuliah atau laporan tahunan perusahaan. Ia adalah pedoman moral yang seharusnya menjadi dasar dalam setiap kebijakan, terutama di saat krisis. Pandemi mestinya menjadi momentum bagi dunia usaha untuk meneguhkan komitmen kemanusiaan. Perusahaan yang mampu bertahan tanpa kehilangan empati akan selalu dihormati, bahkan ketika kondisi ekonomi memburuk. Sebaliknya, perusahaan yang menafikan nilai-nilai etika hanya akan dikenal sebagai entitas yang kehilangan nurani di tengah bencana.

Krisis memang menuntut keputusan sulit, tetapi bukan berarti meniadakan tanggung jawab moral. Etika justru diuji pada saat keadaan paling genting. Dalam situasi normal, siapapun bisa tampak baik dan patuh. Namun ketika tekanan datang, hanya mereka yang benar-benar berpegang pada nilai moral yang mampu tetap adil dan manusiawi. PHK tanpa pesangon mungkin terlihat sebagai langkah praktis untuk menyelamatkan keuangan perusahaan, tetapi sejatinya ia meninggalkan luka sosial yang dalam. Luka itu bukan hanya bagi para pekerja, tetapi juga bagi reputasi perusahaan yang gagal menjaga nilai kemanusiaan.

Kini, ketika ekonomi mulai pulih, pertanyaan yang tersisa adalah: apakah dunia bisnis telah belajar dari masa gelap itu? Apakah perusahaan kini lebih siap menempatkan manusia di pusat kebijakan, bukan sekadar objek efisiensi? Jawabannya tergantung pada sejauh mana pelaku usaha memahami bahwa keberlanjutan sejati hanya lahir dari keseimbangan antara profit, etika, dan kemanusiaan.

Kita boleh mengagumi perusahaan yang bertahan secara finansial di masa pandemi. Namun, jauh lebih pantas kita menghormati mereka yang tetap memegang teguh nilai kemanusiaan ketika badai datang. Sebab di ujung krisis, yang tersisa bukan hanya angka di laporan keuangan, melainkan catatan moral: siapa yang bertahan dengan integritas, dan siapa yang kehilangan nurani. Dunia bisnis yang beretika adalah dunia yang menempatkan manusia di atas laba—karena tanpa manusia, laba itu sendiri tak pernah berarti apa-apa. (*)

Tags: Cermin Burang Etika BisnisPHK Tanpa Pesangon
ShareTweetSendShare

BacaJuga

Puasa Ramadan bagi Pasien Penyakit Ginjal Kronis, Bolehkah?

Puasa Ramadan bagi Pasien Penyakit Ginjal Kronis, Bolehkah?

Jumat, 07/11/2025 | 19:48 WIB
Ketika Caruik Jadi Konten, Krisis Adab dan Tantangan Pendidikan Islam di Ranah Minang

Ketika Caruik Jadi Konten, Krisis Adab dan Tantangan Pendidikan Islam di Ranah Minang

Jumat, 07/11/2025 | 14:39 WIB
Ferdinal

Belajar dari Suksesnya Tim PPK Ormawa UNP dalam Menginspirasi Generasi Muda

Jumat, 07/11/2025 | 07:31 WIB
Pada Akhir Zaman, Orang yang Mengikuti Sunnah akan Dianggap Asing Manusia

Pada Akhir Zaman, Orang yang Mengikuti Sunnah akan Dianggap Asing Manusia

Kamis, 06/11/2025 | 22:09 WIB
Magang Nasional, BLT, dan Stimulus Ekonomi Bukan Solusi

Magang Nasional, BLT, dan Stimulus Ekonomi Bukan Solusi

Rabu, 05/11/2025 | 18:26 WIB
Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Rabu, 05/11/2025 | 16:14 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Puasa Ramadan bagi Pasien Penyakit Ginjal Kronis, Bolehkah?
OPINI

Puasa Ramadan bagi Pasien Penyakit Ginjal Kronis, Bolehkah?

Jumat, 07/11/2025 | 19:48 WIB

SelengkapnyaDetails
Ketika Caruik Jadi Konten, Krisis Adab dan Tantangan Pendidikan Islam di Ranah Minang

Ketika Caruik Jadi Konten, Krisis Adab dan Tantangan Pendidikan Islam di Ranah Minang

Jumat, 07/11/2025 | 14:39 WIB
Ferdinal

Belajar dari Suksesnya Tim PPK Ormawa UNP dalam Menginspirasi Generasi Muda

Jumat, 07/11/2025 | 07:31 WIB
Pada Akhir Zaman, Orang yang Mengikuti Sunnah akan Dianggap Asing Manusia

Pada Akhir Zaman, Orang yang Mengikuti Sunnah akan Dianggap Asing Manusia

Kamis, 06/11/2025 | 22:09 WIB
Magang Nasional, BLT, dan Stimulus Ekonomi Bukan Solusi

Magang Nasional, BLT, dan Stimulus Ekonomi Bukan Solusi

Rabu, 05/11/2025 | 18:26 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Tersandung Dana BOS, Kejaksaan Tahan 3 Tersangka di MTsN Pessel

    Tersandung Dana BOS, Kejaksaan Tahan 3 Tersangka di MTsN Pessel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumatera Barat, Negeri Lulusan Doktor yang Tak Punya Lapangan Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Ramadan bagi Pasien Penyakit Ginjal Kronis, Bolehkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MBG di Dharmasraya Berisi Makanan yang Sudah Berjamur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim Terpadu Bongkar PETI di Pelosok Solsel, Mesin Penyaring Emas Dibakar di TKP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • Api tiba-tiba terlihat muncul dari bagian mesin sebuah minibus yang terparkir di RS Siti Rahmah, Padang, pada Sabtu (8/11), hingga memicu kepanikan di sekitar lokasi. Kendaraan yang berada di area parkir Jalan Bypass Km 15 Aia Pacah itu langsung dilalap api pada bagian depan.Petugas bersama warga sekitar bergerak cepat melakukan pemadaman untuk mencegah api merambat ke kendaraan lain. Tidak lama berselang, api berhasil dikendalikan.Belum ada laporan korban jiwa dalam insiden ini. Sementara itu, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
  • PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Padang Panjang sukses mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan ayah dan anak kandung. Kedua pelaku, berinisial Z (48 tahun) dan MB (21 tahun), ditangkap di rumah mereka di Jalan Rohana Kudus, Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 11.00 WIB.Kapolres Padang Panjang melalui Kasatresnarkoba Polres Padang Panjang, IPTU Ardi Nefri, menyatakan, Penggerebekan dilakukan setelah petugas menerima laporan dari masyarakat tentang dugaan aktivitas narkoba di lokasi tersebut. Saat tiba, MB sedang sendirian di rumah dan langsung diamankan. Tak lama, ayahnya Z datang dan ikut ditangkap.Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/sumatera-barat/padang-panjang/hh-140273/kompak-salah-jalan-ayah-anak-di-padang-panjang-diciduk-polisi-karena-narkoba/

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.