Oleh : Ustaz Rudi Wahyudi
Kehidupan selalu memaafkan, seberapa banyak pun manusia merusak alam, membabat hutan, alam selalu memaafkan manusia. Pohon selalu menumbuhkan tunas barunya.
Tanah yang gundul kembali hijau. Hujan membersihkan bumi, alam selalu bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Begitulah kehidupan diciptakan, selalu memaafkan dan menyembuhkan lukanya sendiri. Sebab Allah s.w.t maha pemaaf, dan maaf-Nya terekspresikan dalam kehidupan yang diciptakan-Nya.
Manusia lah yang kadang sulit memaafkan dirinya. Pikiran negatifnya selalu menuntunnya untuk membenci kehidupan, membenci orang-orang, bahkan dirinya sendiri. Padahal Rasulullah s.a.w bersabda : “jangan menyakiti diri sendiri dan jangan menyakiti orang lain…” [hadits arbain]. Makna lainnya [mafhum mukhalafah] cintailah dirimu sendiri, lalu cintailah orang lain. Kita sering mencintai orang lain tapi lupa mencintai diri kita sendiri.
Saat sore hari atau sebelum tidur, ucapkanlah “Ya Allah ya Afuwwun, aku memaafkan diriku, memaafkan kesalahan yang pernah kuperbuat dalam hidupku, dan memaafkan apa pun luka yang pernah kualami.”
Maafkanlah sebagaimana Dia telah dan selalu memaafkanmu. Itulah yang disebut berakhlak dengan akhlak ar-Rahman.
Wallahu a’lam. (*)










