Beliau juga memberikan gambaran tentang langkah langkah seperti apa yang harus dilakukan Perguruan Thawalib agar bisa tetap eksis dan berkemajuan.
Setelah mendengar ulasan Prof Azyumardi tersebut, maka perasaan lega atas penulisan buku Sejarah Perguruan Thawalib. Karena sebagai pakar pendidikan Islam di Indonesia yang sudah menulis banyak tentang sejarah pendidikan Islam dan juga tentang Ulama di Indonesia, penulisan buku Sejarah Perguruan Thawalib bagi Prof Azyumardi sudah dinilai layak dan memberikan apresiasi.
Usai acara peluncuran buku, Prof Azyumardi mengirimkan pesan melalui whatsapp “Selamat acaranya sukses dan semoga Perguruan Thawalib terus semakin maju. Salam sehat selalu”.
Meski selama proses mengundang beliau menjadi pembicara melalui telepon selular karena pada waktu itu masih suasana Covid 19 sampai pelaksanaan acara, kehadiran beliau sebagai nara sumber sangat bermakna. Saran dan pendapat beliau tentang Perguruan Thawalib sangat berharga.
Dengan wafatnya Prof. Azyumardi pada Ahad 18 September 2022, kita kehilangan tokoh Cendekiawan Muslim yang reputasi dan kiprahnya selama ini sangat dirasakan.
Semoga Allah membalas amal kebajikan almarhum Prof Azyumardi dengan ditempatkan pada tempat terbaik kelak. (*)