Guru Aksi Multi Fungsi

Rewi Nur Permatasari

Rewi Nur Permatasari

Tantangan kinerja guru semakin tinggi terutama terkait semua yang terjadi pascapandemi Covid-19, mulai dari cara mengajar, kurikulum yang terus berubah di negeri ini, manajemen yang tak terarah membuat profesi guru kian disudutkan.

Disudutkan dengan beberapa pilihan, untuk terus maju atau mundur dan berhenti. Beruntung mereka yang memiliki guru penuh aksi dalam menghalau setiap kegelisahan belajar yang datang silih berganti.

Pada dunia pendidikan khususnya terdapat banyak kajian konsentrasi ilmu yang terus ditawarkan untuk menuju kemajuan belajar demi bangsa yang maju. Dengan memperbaiki mutu pendidikan, sama halnya dengan memperbaiki mutu bangsa ini. Pendidikan biologi adalah salah satu pendidikan yang mebutuhkan tenaga kompeten dibidangnya, yang mampu berinovasi dan berkreasi untuk dapat mencapai tujuan itu.

Secara epistemologi, pendidikan biologi menawarkan seseorang untuk dapat bekerja pada bidang serumpun nantinya, seperti botaniwan, bekerja di laboratorium, ahli ekologi dan masih banyak lagi. Ada sebagian di antara mereka yang menjadi pendidik, karena adanya peluang untuk mengajar dan terjun langsung mempraktikkan ilmu terapan yang dimilikinya di masa kuliah.

Hidroponik adalah salah satu pelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran, ini dapat menjadi pilihan juga bagi guru untuk alternatif mengembangkan usaha sesuai profesi guru biologi. Hidroponik dapat menjadi pilihan bagi guru memiliki usaha di samping profesi sebagai pengajar, secara ontologi dapat diketahui macam hidroponik berdasarkan media tanam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Kultur Air, dan Kultur Agregat Purbajanti (2017). Guru biologi dapat mahir dalam bidangnya dan menjadikan hal itu sebagai sumber usaha juga.

Yang paling penting mendidik itu bukan perkara mudah dan didapat dengan hasil yang instan. Namun, ada banyak kendala yang kadang tak sesuai dengan harapan. Aksiologinya, mendidik merupakan upaya menanamkan nilai dan memberikan bekal pada seseorang yang tidak didapatkan pada masa kecil, dengan menyelipkan pada bidang yang sedang kita ajarkan.

Sebagai seorang guru, kita mengajarkan bahan ajar sesuai tuntutan standar pendidikan bangsa ini dan tetap mendidik dengan menyelipkan nilai-nilai yang akan mereka bawa hingga kapanpun, dan bisa saja didikan yang kita berikan dapat berguna dan dikenang sampai kapanpun, sehingga dapat memberatkan timbangan amal sebagai seorang pendidik.

Tidak banyak yang menyadari bahwa pentingnya profesi guru, dimana semua profesi berasal darinya. Dunia pendidikan yang tidak baik-baik saja tidak akan menjangkau pihak lain, jika orang-orang yang berperan didalamnya tidak memiliki keahlian bertindak sebagai raw model, karena guru adalah seseorang yang diguguh dan ditiru, seseorang yang akan disorot dimanapun dan apapun yang ia lakukan.

Menjadi seseorang yang terus belajar dapat menjadi pilihan. Bukan berarti berpura-pura baik, terus belajar menambah khasanah ilmu terutama di bidang kita, memupuk rasa cinta akan profesi kita serta selalu meningkatkan integritas. Setaranya apa yang kita ucapkan dan kita lakukan adalah cara yang tepat menjadi seseorang yang pantas untuk mendidik, membuang jauh-jauh kecurangan dalam diri supaya apa yang kita lakukan memberikan hasil yang manis di masa nanti baik bagi diri kita sendiri, orang lain ataupun dunia ini.

Semoga saja, sebagai guru terutama biologi mampu mendesain diri, mendesain profesi sebaik mungkin dan dijauhkan dari rintangan yang tak berkesudahan. Dimampukan dalam setiap ujian yang dihadapi, memberikan yang terbaik untuk negeri ini. (*)

Oleh: Rewi Nur Permatasari

Exit mobile version