Bedahalnya dengan kawan pengusaha. Menurutnya, siapapun yang menjadi diharapkan akan mampu menggairahkan dunia usaha. Menggairahkan ekonomi daerah, investasi lancar dan perekonomian tumbuh. “Iko hanyo bisa dilakukan pemimpi yang hebat. Pemimpin yang ngarati mau rakyatnyo dan punyo jejaring kuaik,” ujar kawan itu.
Ya, memang pembicaraan soal politik nasional dan Sumbar itu alot. Banyak komentar dan harapan. Harapan tertumpang kepada para calon pemimpin Sumatra Barat. Jadi, semua itu tergantung pada kepiawaian si calon dalam memainkan politiknya dan mengambil hati masyarakat.
Akhirnya, adzan Subuh jua yang melerai kami. Kami bubar dengan perasaan senang dan gundah. Senang karena bisa bertemu kawan lama, gundah dengan akhir perbincangan yang menghangat. Ya, perbincangan soal politik. Perbincangan lepas dan didasari berbagai kepentingan dan perspektif. Namun, hanya satu yang bisa saya ambil makrifatnya, yakni pemimpin petarung. Ya, Sumbar butuh pemimpin petarung. (*)
Oleh: Revdi Iwan Syahputra