Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2022, karies anak di seluruh dunia mencapai 514 juta.
Berdasarkan Global Oral Health Status Report (2022) prevalensi karies gigi anak tertinggi di wilayah Pasifik Barat, Mediterania Barat dan Asia Tenggara dengan persentase 46,20 persen, 45, 10 persen dan 42,77 persen (World Health Organization, 2022).
Persentase karies anak di Indonesia mencapai 92,6 persen (Kemenkes RI, 2018). Prevalensi karies yang tertinggi di Indonesia adalah di Sulawesi Tengah, degan persentase karies anak 5-9 tahun 69,58 persen dan usia 10-14 tahun sebanyak 58,9 persen (Kemenkes RI, 2018).
Prevalensi karies pada anak di Sumatera Barat prevalensinya cukup tinggi usia 5-9 tahun sebesar 50,19 persen dan usia 10-14 tahun sebanyak 41,74 persen (Kemenkes RI, 2018).
Melihat permasalahan karies pada anak yang cukup tinggi, perlu upaya menciptakan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak usia dini.
Kegiatan ini melalui edukasi yang terintegrasi dengan komunitas, orang tua merupakan kunci utama yang dapat diberdayakan untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi anak mereka.
Pengetahuan orang tua yang rendah terhadap kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.