Urgensi Integrasi Niat dalam POAC sebagai Kerangka Berpikir dalam Manajemen Pendidikan Islam

Oleh: Ulil Azmi (Dosen STAI Tgk Chik Pante Kulu Banda Aceh)

Niat mempunyai kedudukan yang sangat urgen bagi seorang muslim, keberadaan seorang muslim dalam merealisasikan perbuatannya, sangat dipengaruhi oleh apa yang diniatkannya. Untuk menuju superioritas sebagai seorang hamba Tuhan (Insan Kamil), seorang muslim harus mendominasi perbuatannya dengan mengintegrasikan niat sebelum mengaktualkannya dalam kehidupan.

Banyak sekali Ayat dari Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW yang menginstruksikan tentang urgensi integrasi niat dalam mengaplikasikan sebuah pekerjaan. Konsep POAC (Pleanning, Organizing, Actualiting dan Controlling) adalah merupakan kesatuan yang kokoh dalam mencapai superioritas manajemen yang efektif dan efesian.

Kerangka berfikir dalam manajemen pendidikan Islam hendaknya dilakukan dengan menyesuaikan isi kandungan kitab Suci Al-Qur’an dan Petunjuk Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah mengintegrasikan niat dalam POAC (Planning, Organizing, Actuating Dan Controlling). Upaya tersebut diaplikasikan sebagai wujud seorang hamba Tuhan yang mencari Ridho dari ilahi dalam memenej sebuah lembaga/intitusi keislaman.

Nilai-nilai pahala akan diperoleh dengan mencoba untuk mengintegrasikan niat tersebut ke dalam POAC (Pleanning, Organizing, Actualiting dan Controlling), kendatipun hasil akhir yang dinginkan masih dalam bentuk abstrak yang belum terealisasikan.

Dalam proses untuk menjadikan visi menjadi aksi dalam perbuatan sangat dituntut bagi seorang muslim untuk meniatkan perbuatan yang dilakukannya agar memperoleh ridha Allah SWT, apalalagi dapat terealisasi dalam lembaga pendidikan Islam. Hal ini sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu:

اِنّٓ آللّٰهٓ قٓدْآوْقٓعٓ آجْرٓهُ عٓلٰى قٓدْرِنِيّٓتِهِ

“Sesengguhnya Allah meletakkan (memberikan) pahalanya menurut ukuran niatnya” (HR. Imam Malik, As Syafi’i dan Ahmad dan Ashabus Sunan kecuali At-Turmudzi, Ibnu Hibban dan al Hakim dari Jabir Bin Utbah R.A).

Niat memiliki peran dalam merealisasikan sebuah pekerjan, hal itu dilakukan sebelum memulai pekerjaan. Dalam manajemen pendidikan Islam, aksi untuk merealisasikan niat sebelum memulai pekerjaan sangat urgen untuk diterapkan, karena niat sangat berperan sebelum melakukan sebuah pekerjaan dalam aktiviatas manajemen. Berikut ini beberapa argumentasi tentang urgensi integrasi niat dalam POAC sebagai kerangka manajemen pendidikan Islam, yaitu:

  1. Niat merupakan perintah Allah SWT untuk mempersembahkan semua pekerjaan kepadaNya.
  2. Niat adalah merupakan syarat diterimanya sebuah pekerjaan oleh Allah SWT.
  3. Niat yang baik dapat mendorong seseorang muslim untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencari ridha Allah SWT.
  4. Niat dapat mengaktifkan hubungan batin antara seorang hamba dengan Tuhannya.
  5. Niat yang baik akan dinilai pahala di sisi Allah SWT, walaupun hal tersebut belum teralisasikan dalam wujud nyata sebuah pekerjaan.

Jadi, seorang muslim yang menjadi pengelola atau pengatur pada sebuah lembaga pendidikan harus berupaya agar meniatkan apa yang direncanakan, diorganisasikan, diaktualisasikan dan diawasi hanya murni karena mencari ridha Allah SWT. Faktor inilah yang membedakan seorang muslim dengan non muslim dalam merealisasikan konsep POAC ((planning, organizing, actuating dan controlling) sebagai kerangka  dalam manajemen pendidikan Islam.

Niat seseorang dalam merealisasikan apa yang direncanakan, diorganisasikan, diaktualisasikan dan diawasi sebagai bukti melibatkan Allah SWT dalam aktifitasnya sebagai seorang muslim. Hal ini sangat urgen untuk diintegrasikan dengan kerangka manajemen pendidikan Islam yang terdiri dari (planning, organizing, actuating dan controlling).

Berbagai macam problematika yang terjadi pada beberapa lembaga pendidikan, berkemukinan karena tidak ada upaya melibatkan Allah dalam bentuk kepasrahan batin kepada Allah SWT. Memang, seorang muslim bekerja sesuai dengan keinginan Allah, akan tetapi batinnya juga harus mengkoneksikannya dengan Allah SWT. Hal inilah yang menjadi amalan secara lahir dan batin.

Niat seorang pengelola pada lembaga pendidikan, baik skala makro ataupun mikro hendaknya diprioritaskan sebelum merealisasikan aksi dalam bentuk pekerjaan dalam lembaga pendidikan Islam. Seseorang pengelola yang mempunyai niat baik, akan dianugrahkan pahala oleh Allah SWT, walaupun hal tersebut belum teralisasikan secara nyata dalam POAC (planning, organizing, actuating dan controlling) sebagai kerangka dalam manajemen pendidikan Islam. Jadi, di sinilah point inti tentang urgensinya niat untuk diintegrasikan dengan POAC (planning, organizing, actuating dan controlling). (*)

Exit mobile version