“Jangan hanya slogan-slogan di spanduk dan baliho saja mensejahterakan masyarakat itu,” tegasnya.
Begitu pula bupati dan wakil bupati mendatang tidak hanya mengandalkan dana pusat seluruhnya. Pegawai dan ASN juga merupakan bagian dari masyarakat yang perlu juga diperhatikan, petani juga bagian dari masyarakat, pelaku UMKM bagian dari masyarakat yang harus menjadi perhatian.
“Semua itu kalau hanya bergantung kepada pemerintah pusat tanpa ada inovasi untuk mencarikan solusi nya,” semua akan nihil mensejahterakan masyarakat.
Ini disampaikannya dari awal tahapan Pilkada, mulai dari seleksi bakal calon oleh partai politik sudah harus menjadi pertimbangan disamping pertimbangan pertimbangan lainnya.
Jadi kata Tuanku Sati ini, jangan ada lagi perbedaan berdasarkan gender, putra daerah, suku, etnis, tetapi mari bicara bagaimana Dharmasraya menjadi kabupaten yang lebih maju dan disegani oleh daerah lain.
“Kalau si A jadi bupati, pertanian, pendidikan dan lainnya akan lebih maju, kita punya putra putri yang ahli di bidang itu,” tutupnya. (*)