PADANG, HARIANHALUAN.ID- Ustaz Jelita Donal, menilai bahwa banyaknya kasus tindakan asusila di Sumbar belakangan ini merupakan ledakan kasus tersebut, bukan lagi puncak gunung es kasus tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan bukti bahwa Pemprov Sumbar gagal membentengi
moral masyarakat Sumbar.
Anggota DPD 2024-2029 itu melihat bahwa Pemprov Sumbar belum melakukan tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kasus asusila. Menurutnya, kalau Pemprov Sumbar serius mengantisipasi kasus asusila, seharusnya ada sosialisasi kepada masyarakat, misalnya di
sekolah.
“Pemprov Sumbar memiliki kewenangan atas SMA dan SMK. Pemprov bisa melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah tersebut tentang bahaya seks menyimpang,” ujarnya.
Selain itu, kata Jel, kalau Pemprov Sumbar serius mengantisipasi dan menyikapi banyaknya kasus asusila, seharusnya ada pendataan terhadap pelaku dan korban serta mencari tahu penyebabnya. Ia mengatakan bahwa korban sodomi akan menjadi pelaku
suatu saat jika tidak diobati.
“Di rumah sakit jiwa ada unit khusus untuk mengobati korban sodomi secara psikologis agar tidak menjadi pelaku kemudian hari. Apakah Pemprov Sumbar pernah mendata
korban sodomi dan punya program untuk mengobatinya?” ucapnya.
Ia menambahkan, memberantas penyakit masyarakat bukan cuma tugas pemerintah
daerah Namun, pemerintah daerah, seperti Pemprov Sumbar, harus mempelopori tugas
tersebut karena punya anggaran dana, perangkat lengkap, punya sistem, dan punya kewenangan untuk mengeluarkan aturan dan
kebijakan.
“Dengan kewenangan besar yang dimilikinya, Pemprov Sumbar dapat membuat formula untuk mengantisipasi LGBT. Pemprov juga bisa mengaktifkan semua pihak, seperti niniak mamak, ulama, pemuda, untuk mengantisipasi
LGBT,” tukasnya. (*)