Oleh : Maryadi/ wartawan muda
Terlepas dari keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 dan 70 yang baru saja diputuskan, penulis ingin menyigi isi kotak kosong yang selalu dan terus menjadi perbincangan hangat di berbagai kelompok masyarakat termasuk di grup grup media sosial (Medsos). Penulis sengaja menyigi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Dharmasraya.
Hangatnya Pilkada 2024 tidak seperti hangatnya Pilkada Pilkada Dharmasraya sebelumnya, biasanya, partai partai besar pengusung bakal calon (Balon) kepala daerah sudah dapat dipastikan mengusung kader terbaiknya untuk maju pada Pilkada, namun menariknya, pada Pilkada 2024 ada tarik ulur, bahkan isu berkembang partai partai besar sudah dikuasai oleh orang orang dekat dengan pusat, apakah itu dewan pengurus pusat partai bisa juga dengan orang orang sekitar penguasa.
Buktinya, di Kabupaten Dharmasraya, isu berkembang bahwasanya Ketua DPD Golkar Dharmasraya, Adi Gunawan, mantan bupati dan Wakil Ketua DPRD, tidak diusung oleh Partai Golkar karena sudah diambil oleh salah satu Balon Bupati Dharmasraya, Anisa Suci Ramadhani karena istri Abang nya adalah keponakan kandung Jokowi. Namun penulis bertanya langsung kepada Ayahnya H Marlon Martua Situmeang Dt Rangkayo Mulia, yang juga mantan Bupati Dharmasraya periode pertama itu, ia mengatakan belum pasti Partai Golkar mengusung Caca anaknya, begitu pula dengan isu kotak kosong, ia mengatakan belum tentu, semua masih proses lobi.
Namun hal itu ternyata sebatas kabar angin yang berhembus kencang dan berlalu ditengah tengah masyarakat, meski demikian, kabar burung itu sangat menyengat di tengah tengah masyarakat, bahkan internal Golkar sendiri bertanya tanya kepada penulis yang dianggap serba tahu dengan informasi politik khususnya. Dimana penulis duduk, selalu pertanyaan muncul, benar Pak Adi Gunawan tidak diusung oleh Partai Golkar??
Dengan dikumpulkan nya beberapa partai besar tersebut, maka terjegal lah Balon Balon lainnya untuk maju pada Pilkada mendatang. Dalam kehebohan itu, tentu Ketua DPD Golkar Dharmasraya Adi Gunawan, tidak berjalan sendirian, beberapa orang dekat Adi Gunawan beberapa kali meyakinkan penulis bahwa Adi Gunawan pasti dapat atau diusung oleh Partai Golkar, ternyata benar, ia dapat mengamankan satu kursi partai yaitu Nasional Demokrat (Nasdem), kemudian Partai Amanat Nasional (PAN) dengan lima kursi di parlemen , maka penuhlah kapal Adi Gunawan untuk berlayar pada Pilkada mendatang.
Dalam kondisi hangat hangat nya pembicaraan kotak kosong, terjadi gejolak politik yang cukup menggemparkan Republik Indonesia ini dengan mundurnya Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Maka terjadilah Munas Partai Golkar dengan terpilihnya Bahlil sebagai Ketum DPP Partai Golkar yang baru. Jelas, semua SK terkait pencalonan kepala daerah tentu harus diganti karena menjadi basi.
Tidak berselang lama, muncul lagi keputusan MK yang merubah persyaratan pencalonan atas gugatan beberapa partai non parlemen, dimana partai partai yang tidak punya kursi di Parlemen dapat mengusung Bakal Calon Kepala Daerah, dan bahkan syarat minimal jumlah surat sah hasil Pemilu untuk mengusung Calon Kepala Daerah juga diturunkan, dengan keputusan MK tersebut, dimana tujuannya adalah untuk jalannya demokrasi atau mengatasi adanya kotak kosong yang menjadi isu panas khususnya di Dharmasraya.
Apakah isi kotak kosong sudah berakhir, ternyata beberapa orang yang ingin menghangatkan suasana dan ingin mengganggu pikiran pikiran orang awam masih memunculkan isu isu kotak kosong meskipun sudah basi, namun beberapa hari terakhir, sudah mulai muncul B1KWK yang akan mengantarkan para calon ke KPU sebagai salah satu persyaratan dari partai pengusung.
Bahkan, nama pasangan calon juga sudah jelas ketika Balon akan mengambil atau menerima B1KWK dari partai pengusung dan saat ini sudah terang benderang dua kandidat atau head to head akan terjadi di Pilkada Dharmasraya tahun ini.
Tetapi hal ini bisa jadi berubah dengan munculnya poros ketiga dengan diusung oleh sisa partai yang ada dan sisa suara partai non parlemen. Tapi hal itu kecil kemungkinan akan terjadi, tetapi yang namanya politik tidak bisa ditebak karena semuanya kepentingan.
Dengan sudah tampak dua bakal calon yang akan maju, dimana Adi Gunawan, MM, yang berpasangan dengan Romi Siska Putra, yang akan diusung oleh PAN (5 kursi), Golkar (5 kursi) dan Nasdem (1 kursi).
Satu pasang Balon lagi yaitu Annisa Suci Ramadhani yang akan berpasangan dengan Leli Arni di usung oleh PKB (4 kursi, Partai Gerindra (4 kursi) dan PDI P (6 kursi).
Artinya pembicaraan kotak kosong sudah mulai ditutup meski masih ada pembicaraan yang sudah basi dimunculkan lagi, tetapi muncul lagi pembahasan baru dengan adanya kejutan baru dimana salah satu pasangan Balon sama sama dari perempuan atau Bundo Kanduang.
Pembicaraan terkait pasang dari duo wanita ini semakin menghangat akhir akhir ini menggantikan isu kotak kosong yang sudah tertepis. Isu kotak kosong dengan pasangan calon tunggal, pasangan tersebut bahkan diisi oleh perempuan, bahkan ada yang mengatakan, malu apabila berada di luar Dharmasraya, seakan akan tidak ada lagi laki laki yang bisa jadi pemimpin di Ranah Cati Nan Tigo ini.
Sudah tertepisnya isi kotak kosong dengan calon perempuan, maka sekarang muncul laki laki versus perempuan. Hal ini menimbulkan berbagai macam polemik, ada yang menyebutkan bahwa dalam Agama Islam tidak ada perempuan yang jadi pemimpin, ada juga mengatakan di Minangkabau belum pernah terjadi perempuan jadi kepala daerah.
Isu isu miring terkait kepemimpinan perempuan terus digiring di berbagai media sosial atau group WA di Dharmasraya, sementara satu Balon lagi yaitu Adi Gunawan dan Romi Siska Putra, tidak mendapatkan serangan politik sedikit pun.
Apalagi beberapa kali survey yang dilakukan, terakhir survei Indikator, hasilnya masih Adi Gunawan dengan poin teratas disusul oleh Ade Sudarman Anwar yang kini secara otomatis bergabung dengan pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra, pasalnya Ade Sudarman Anwar merupakan Ketua DPD PAN Dharmasraya. Jelas perpaduan kekuatan dua tokoh muda yang juga sama sama sebagai pimpinan DPRD Dharmasraya periode 2019 – 2024, akan menambah kekuatan masa untuk memilih pasangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra sebagai pemenang dalam Pilkada 2024.
Keunggulan keunggulan ini harus dipertahankan oleh tim pemenangan Adi Gunawan dan Romi Siska Putra.
Namun demikian, pasangan Anisa Suci Ramadhani dan Lely Arni dengan tim pemenangan yang sudah dideklarasikan dengan nama “Tim Caca Taruih” ini tentu tidak akan tinggal diam dengan sentimen sentimen negatif yang muncul terhadap pasangan perempuan ini.
Sebut saja Caca panggilan akrab Anisa Suci Ramadhani, jebolan Columbia University ini cukup cerdas dan banyak bergaul dengan kalangan atas khususnya dengan orang orang politik, kenapa tidak, ia juga mantan staf ahli Ketua DPR RI. Buktinya, ia sempat mengadakan pertemuan dengan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Menpora, foto ini menyebar dan berhasil membuat kalangan internal Golkar dan masyarakat Dharmasraya umumnya gempar, dimana muncul lagi isi bahwa Partai Golkar tidak mengusung nama Ketua DPD Golkar Dharmasraya Adi Gunawan.
Begitu pula Leli Arni, mantan Plt Sekda Dharmasraya ini, sampai tanggal 27 Agustus masih tercatat sebagai kader PDI P yang duduk di bangku DPRD Sumatera Barat.
Yang jelas, empat orang atau dua pasang Balon Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya yang akan maju pada Pilkada mendatang merupakan putra putri terbaik Dharmasraya yang akan dipilih oleh masyarakat Dharmasraya untuk memimpin Dharmasraya lima tahun kedepannya (*)