Di sisi lain, pendidikan yang tidak berkualitas akan memperlambat transformasi ekonomi dan menyebabkan ketergantungan pada sektor-sektor berproduktivitas rendah..Namun, jika Indonesia mampu mengatasi tantangan ini, peluang untuk mencapai pertumbuhan 8% terbuka lebar.
Pembangunan IKN dan urbanisasi yang merata dapat menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di luar Jawa, mengurangi ketimpangan antar wilayah, dan memperkuat daya saing nasional.
Peningkatan kualitas pendidikan akan memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung ekonomi berbasis pengetahuan, sehingga pertumbuhan tidak hanya bergantung pada sumber daya alam yang semakin menipis.
Kesimpulan: Mencapai Pertumbuhan 8% dengan Strategi Terpadu
Pertumbuhan ekonomi sebesar 8% mungkin tampak sebagai target ambisius, tetapi bukan tidak mungkin tercapai jika Indonesia menerapkan strategi yang tepat. Urbanisasi yang terencana dengan baik, seperti yang dilakukan oleh Tiongkok dan Singapura, akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan.
Namun, tanpa investasi serius dalam pendidikan, pertumbuhan ini akan sulit berkelanjutan.Amanat 20% APBN untuk pendidikan harus diprioritaskan untuk menciptakan tenaga kerja yang inovatif, produktif, dan siap menghadapi tantangan ekonomi modern.
Urbanisasi dan pendidikan adalah dua sisi koin yang saling mendukung. Hanya dengan mengoptimalkan keduanya, Indonesia dapat keluar dari elusive growth dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif. (*)