Sumbar Menunggu Pemimpin Visioner

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (UNAND), Prof Dr Syafruddin Karimi

Oleh Syafruddin Karimi

Partisipasi publik adalah fondasi utama pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks Sumatera Barat, keterlibatan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan pembangunan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan manfaat.

Dengan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di bawah 5% dalam lima tahun terakhir, Sumbar perlu melampaui 6% untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Pemilihan gubernur 2025 menjadi momen strategis untuk menentukan arah baru menuju pertumbuhan yang lebih baik.

Partisipasi Publik untuk Pembangunan Inklusif

Partisipasi aktif masyarakat memastikan bahwa kebijakan pembangunan mencerminkan kebutuhan nyata di lapangan.

Namun, di Sumbar, tantangan seperti rendahnya kesadaran politik dan akses terbatas terhadap informasi publik masih menghambat keterlibatan ini.

Pemilihan gubernur adalah kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan suara mereka secara cerdas, mengevaluasi program masa lalu, dan memilih pemimpin yang memiliki visi strategis.

Tanpa partisipasi publik yang kuat, kebijakan cenderung berpusat pada elit dan mengabaikan kebutuhan rakyat banyak.

Kepemimpinan yang Strategis dan Visioner

Kepemimpinan gubernur baru 2025-2029 akan menentukan kesiapan Sumbar menghadapi tantangan besar, termasuk berakhirnya bonus demografi pada 2030 dan penurunan proporsi penduduk produktif hingga 2045 sebagaimana tercantum dalam RPJPD Sumbar 2025-2045.

Gubernur yang visioner harus mampu mendorong transformasi ekonomi, mengatasi ketimpangan pembangunan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di atas 6%.

Langkah strategis mencakup modernisasi sektor pertanian, pengembangan industri berbasis teknologi, dan optimalisasi potensi pariwisata. Dengan visi yang jelas, gubernur baru dapat memastikan bahwa Sumbar tidak tertinggal dalam perjalanan menuju 100 tahun Indonesia Merdeka.

Momentum Perubahan

Pemilihan gubernur bukan hanya proses politik, tetapi juga kesempatan untuk menentukan arah masa depan Sumbar. Tantangan seperti politik uang dan janji populis harus diatasi dengan meningkatkan literasi politik masyarakat.

Edukasi publik dan transparansi informasi adalah kunci agar masyarakat dapat membuat keputusan berdasarkan program nyata, bukan sekadar retorika.

Sinergi Rakyat dan Pemimpin

Sinergi antara partisipasi publik dan kepemimpinan gubernur sangat penting untuk keberhasilan pembangunan. Ketika masyarakat dilibatkan, mereka tidak hanya mendukung kebijakan, tetapi juga menjadi mitra dalam menciptakan solusi.

Gubernur yang mendengarkan aspirasi rakyat akan lebih mudah mendapatkan dukungan untuk menjalankan program-program strategis yang dibutuhkan Sumbar.

Kesimpulan

Pemilihan gubernur 2025 adalah momen strategis bagi Sumatera Barat untuk memilih pemimpin yang visioner dan strategis. Dengan tantangan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, ketimpangan pembangunan, dan tantangan demografi, Sumbar membutuhkan pemimpin yang berani mengambil langkah nyata.

Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci untuk memastikan pemimpin yang dipilih mampu membawa perubahan dan menjadikan Sumbar sebagai provinsi yang inklusif, berdaya saing, dan siap menghadapi masa depan.

Exit mobile version