BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID -- Kebun Binatang Kota Bukittinggi atau yang dikenal sebagai Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), merupakan salah satu destinasi wisata yang selalu menarik untuk dikunjungi.
Dengan koleksi satwa yang beragam, fasilitas yang lengkap, dan program edukasi yang menarik, Kebun Binatang Bukittinggi memadukan wisata edukasi, sejarah, dan rekreasi di satu tempat.
Sebagai salah satu kebun binatang tertua di Indonesia dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sumbar, kebun binatang ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi, terutama pada saat momen liburan dan libur panjang akhir tahun yang bertepatan dengan libur sekolah. Untuk menikmati wisata di Kebun Binatang Bukittinggi, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 20.000 per orang untuk anak-anak, Rp25.000 untuk dewasa, dan Rp 50.000 untuk mancanegara. Kebun Binatang Ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Dengan harga tiket yang cukup terjangkau itu pengunjung sudah dapat melakukan wisata edukasi dan rekreasi sambil melihat beragam satwa yang ada didalamnya mulai dari hewan mamalia, reptil, dan unggas. Pada kawasan mamalia terdapat sejumlah hewan menarik yang bisa dijumpai seperti Harimau Sumatera, Singa, Gajah, Beruang, Rusa, Tapir, Jerapah, Orang Hutan dan lainnya. Untuk kawasan reptil pengunjung bisa melihat binatang melata dan habitatnya, seperti buaya, ular, komodo, kura kura, biawak, dan binatang melata lainnya. Sedangkan pada kawasan unggas pengunjung bisa melihat beragam koleksi burung yang eksotis, serta berinteraksi langsung dan memberi makan, hingga berfoto dengan burung di Kinantan Bird Park, salah satu Aviari terbesar di Asia tenggara. Saat berkunjung ke kebun binatang Bukittinggi, pengunjung tidak hanya bisa melihat berbagai jenis satwa tetapi juga menikmati wisata sejarah di kawasan Benteng Fort de Kock yang merupakan benteng pertahanan Belanda selama masa penjajahan Untuk menuju Benteng Fort de Kock, pengunjung dapat melewati jembatan limpapeh atau jembatan gantung yang menghubungkan Kebun Binatang dengan Benteng Fort de Kock. Dari atas jembatan limpapeh pengunjung bisa berfoto selfi dengan latar pemandangan yang indah.
Lokasi wisata lainnya yang tidak kalah menarik di kebun Binatang Bukittinggi adalah Museum Rumah Adat Baanjuang.Tempat wisata yang satu ini sangatlah berbeda dari museum lainnya, karena di sini masih sangat kental dengan suasana tradisional. Di Museum Rumah Adat Baanjuang ini pengunjung dapat melihat berbagai koleksi miniatur arsitektur tradisional Minangkabau, serta koleksi pakaian adat mulai dari pakaian pengantin, songket, peci, dan lainnya. Kemudian juga ada koleksi perabotan rumah tangga, peralatan kerja, dan peralatan kesenian. Tidak jauh dari Rumah Adat Baanjuang, pengunjung juga dapat menjumpai Museum Zoologi yang yang mengoleksi berbagai jenis hewan yang telah diawetkan, serta benda-benda biologika, historika, dan numismatika. Kemudian dalam Kebun Binatang Bukittinggi juga terdapat Akuarium raksasa yang memiliki sejumlah koleksi ikan yang unik. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria mengatakan, Kebun Binatang Bukittinggi atau yang dikenal dengan TMSBK merupakan objek wisata berbayar di Kota Bukittinggi yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Bukittinggi. Kebun binatang ini terletak ditengah kota yang jaraknya berdekatan dengan icon Kota Bukittinggi Jam Gadang. Dengan lokasinya yang strategis tersebut menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata utama di kota ini. Menurut Rofie, Kebun Binatang Bukittinggi memiliki beragam koleksi satwa yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Keberadaan Kebun Binatang ini tidak hanya sebagai tempat wisata rekreasi akan tetapi juga sebagai tempat edukasi . "Kebun Binatang Bukittinggi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang menawarkan wisata rekreasi dan edukasi terutama untuk anak-anak. Disini pengunjung dapat melakukan wisata edukasi terhadap jenis satwa, budaya dan sejarah, sehingga sangat cocok sebagai tujuan liburan keluarga," ujar Rofie Hendria, Kamis (19/12) Dikatakannya, di Kota Bukittinggi terdapat dua objek wisata berbayar sebagai penghasil PAD utama di Kota Bukittinggi. Dua objek wisata itu adalah Kebun binatang atau TMSBK dan objek wisata Taman Panorama Lobang Jepang (TPLJ). Pemko Bukittinggi ulasnya, terus berupaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan di dua objek wisata tersebut, salah satunya dengan tetap melakukan pemeliharaan dan pembenahan sarana prasarana serta melakukan promosi ke berbagai daerah. "Menyambut libur panjang akhir tahun, dua objek wisata tersebut telah siap untuk menyambut kunjungan wisatawan dari berbagai daerah, termasuk kunjungan wisatawan mancanegara," ucap Rofie.(*)