LIMa PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID — Kampung Eropa nan memukau berada di tengah kawasan Kampung Sarosah kawasan Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
Pengunjung dapat menikmati beragam spot foto ikonik, seperti replika Menara Eiffel, kincir angin khas Belanda, bangunan bergaya Inggris, hingga replika Stonehenge.
Untuk mencapai Kampung Eropa, pengunjung harus melewati jembatan kecil di atas parit yang juga berfungsi sebagai wahana wisata dengan perahu sewaan. Namun, ukuran jembatan yang terbatas sering kali menyebabkan kepadatan, terutama saat libur dan akhir pekan.
Sebagai upaya menggali inspirasi dan inovasi dalam pengelolaan destinasi wisata, Forum Wartawan Parlemen (FWP) Padang Pariaman melaksanakan studi tiru ke objek wisata Kampung Eropa tersebut yang diikuti oleh 20 wartawan dari Padang Pariaman dengan ketua rombongan Yenni Laura, Rabu (8/1).
Di area utama, Menara Eiffel menjadi pusat perhatian, dikelilingi berbagai spot foto menarik. Di sisi kanan menara, terdapat replika bangunan Eropa dengan warna-warna cerah, sedangkan sisi kirinya dihiasi kincir angin yang menambah nuansa otentik.
Tidak ketinggalan, replika Big Ben dan bangunan bergaya Inggris melengkapi pengalaman wisata bak berada di Eropa.
Doni, seorang petugas tiket, mengungkapkan bahwa pada hari libur, jumlah pengunjung bisa mencapai 2.000-3.000 orang per hari, sementara pada hari biasa sekitar 100-200 orang.
Dengan tiket masuk Kampung Eropa sebesar Rp20.000 per orang, serta tiket tambahan di kawasan Geopark Harau dan Kampung Sarosah masing-masing Rp5.000, destinasi ini menjadi pilihan wisata terjangkau bagi keluarga.
Doni menyampaikan, kawasan ini dulunya hanya rawa, namun karena dikelola dengan baik, saat ini ramai dikunjungi oleh wisata.
Yenni Laura sangat terkesan dengan pengelolaan Kampung Eropa ini. Nuansa Eropa yang dihadirkan benar-benar memberi pengalaman unik bagi pengunjung.
Dalam kawasan Lembah Harau terdapat beberapa objek wisata yang dikelola terpisah oleh pemilik resort.
Untuk Kampung Eropa sendiri berada di tengah kawasan Kampung Sarosah. Dari jalur utama masuk ke Lembah Harau kita harus belok ke kanan untuk mencapainya.
Kampung Eropa menyajikan beragam spot foto dengan nuansa Eropa yang ditempatkan pada sebuah area persegi dengan dikelilingi parit yang cukup lebar.
Parit ini menjadi wahana wisata tersendiri karena menyedikan perahu untuk disewa oleh pengunjung.
Untuk masuk ke area Kampung Eropa kita harus melewati sebuah jempatan kecil di atas parit tersebut. Sayang jembatan ini agak kecil sehingga pengunjung terkadang harus berdesakan.
Setelah melewati jembatan masuk tersebut maka ke arah depan terdapat “Menara Eifel” pada bagian tengah. Menara Eifel ini menjadi titik sentral dari Kampung Eropa karena merupakan persimpangan ke semua sisi.
Sebelum mencapai menara Eifel, pada sebelah kanan jalan masuk kita akan melihat cottage dengan warna yang cerah yang dapat disewa oleh pengunjung untuk menginap.
Adapun pada sisi kiri jalan menuju menara Eifel terdapat spot foto dengan background banner bergambar landmark di Eropa.
Jika berjalan lurus mencapai menara Eifel maka di sisi kiri kita adalah jejeran kincir angin yang seperti pada pembangkit listrik tenaga angin di Belanda. Bentuknya benar-benar memberi nuansa seperti negeri asalnya
Adapun di sisi kanan seberang dari kincir angin ini adalah dinding yang didesain seperti bangunan-bangunan di Eropa. Warnanya cukup cerah berani yang tentunya menarik untuk menjadi latar swafoto kita.
Antara Menara Eifel ke sisi kanan yang menyerupai bangunan di Eropa tersebut terdapat sebuah telepon umum dengan model era jaman dulu
Pada sebelah kiri kincir kuno tersebut terdapat bangunan yang menjadi ciri kota Inggris. Bangunan ini bersebelahan dengan replika Big Ben Inggris.
Yang tak kalah menarik adalah replika batu Stonehenge di Inggris. Letaknya pada pojok kiri Kampung Inggris. Patut diapresiasi, pengelola wisata Kampung Eropa ini benar-benar serius menghadirkan nuansa Eropa pada Lembah Harau. (*)