PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Festival makan durian selalu menjadi agenda rutin yang dinanti-nanti oleh masyarakat Nagari Gunung Padang Alai. Pada momentum tersebut, warga akan berkumpul membawa hasil panen durian dari kebun masing-masing untuk dinikmati bersama dengan cara bajamba.
Sore itu, Kamis (16/1), tim Haluan mendapat kesempatan untuk menghadiri festival makan durian di Nagari Gunung Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman. Meski disambut hujan lebat, acara tahunan tersebut tetap berjalan dengan meriah.
Wali Nagari setempat, Deri Alpendo mengatakan, biasanya festival makan durian dilaksanakan di lapangan bola yang berada di depan kantornya. Masyarakat akan duduk berjejer dari ujung ke ujung memadati lapangan hijau tersebut.
Sebelum memulai acara, warga yang datang akan membawa hasil panen durian dari kebunnya kemudian dikumpulkan ke panitia. Durian-durian itulah yang dibuka secara bersama-sama untuk dinikmati dengan nasi lamak yang dibungkus dengan daun pisang.
Menurut Deri, setiap tahun ada sekitar 800 lebih peserta yang ikut memeriahkan festival. Masing-masing mereka datang dengan membawa satu hingga beberapa buah durian untuk dimakan bersama.
Adapun festival makan durian yang menjadi agenda tahunan Nagari Gunung Padang Alai ini sudah ada sejak 2022 lalu. Ia mencetuskan kegiatan tahunan itu sejak tahun pertamanya menduduki jabatan wali nagari.
“Karena kenagarian kita ini identik dengan hasil panen duriannya yang banyak, sekaligus sebagai wujud syukur masyarakat atas kelimpahan rezeki buah-buahan dari Allah,” ungkap Deri sebelum memulai festival.
Bagi Deri, festival makan durian bukan hanya soal menikmati buah berduri ini bersama. Lebih dari itu, ia memandang kegiatan ini sebagai cara untuk mempromosikan durian sebagai komoditas unggulan Nagari Gunung Padang Alai.
“Durian kami punya ciri khas, rasanya yang manis dan legit seperti jenis durian Musang King. Kami ingin lebih banyak orang mengenal durian kami, tidak hanya di Padang Pariaman, tetapi juga ke luar daerah,” kata Deri, dengan penuh semangat.
Menurutnya, hasil panen durian di sana kurang mendapatkan nama di tengah masyarakat luas, khususnya bagi pecinta buah berduri itu. Kendati, memiliki pasar yang besar, tetapi tidak banyak yang tahu bahwa dari kenagarian itulah buah eksotis tersebut berasal.
“Bisa dibilang, hasil panen masyarakat kita cukup mendominasi pasar durian yang ada di Sumbar. Kurang lebih 40 persen peredaran durian saat ini berasal dari Gunung Padang Alai, tetapi tak banyak yang tahu,” ujarnya.
Deri berharap, melalui festival yang digelar setiap musim durian di kenagarian tersebut bisa semakin mempopulerkan nama Gunung Padang Alai sebagai daerah penghasil durian. Begitu juga untuk meningkatkan semangat gotong royong masyarakat dengan keikutsertaan mereka pada festival tahan itu.
Menurutnya, sejak dimulainya iven makan durian bersama, antusiasme masyarakat selalu berhasil membuat kegiatan itu terselenggara dengan baik. Dikatakannya, warga selalu berbondong-bondong datang untuk duduk bajamba menikmati durian hasil kebun sendiri di tengah lapangan bola Nagari Gunung Padang Alai.
“Masyarakat selalu antusias dengan acara ini. Terutama saat membelah durian, seakan ada kesenangan tersendiri saat memastikan kejutan buah legit di balik kulitnya yang berduri,” kata dia.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padang Pariaman, Hendra Halim menuturkan suka citanya terhadap festival tersebut. Ia turut senang melihat anstusiasme masyarakat menghadiri festival meski dihadang hujan lebat.
“Masyarakat sangat menyambut baik festival makan durian ini. Selain menikmati buah durian, secara tidak langsung mereka juga sedang meningkatkan semangat gotong royong dan mempererat silaturahmi satu sama lain,” tuturnya saat menghadiri festival. (*)
Teks Foto: Festival makan durian tahunan Nagari Gunung Padang Alai