“Ada 10 posko pemantauan objek wisata di sepanjang 12 km pantai Kota Pariaman. Posko tersebut diaktifkan saat libur panjang demi keamanan wisatawan,” katanya.
Selain itu, untuk keamanan pihaknya juga dibantu oleh pokdarwis yang ada di Kota Pariaman. Terbukti, sepanjang libur Lebaran lalu, tidak ada kejadian yang menimpa wisatawan di Kota Pariaman.
Begitu juga dengan wisatawan yang ingin ke Pulau Angso Duo, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk keamanan wisatawan, dan titik penyeberangan diberlakukan hanya di satu titik, yaitu di Muaro Pariaman.
“Tiket yang dibayar oleh wisatawan sudah termasuk asuransi jiwa, jika ada kecelakaan yang menimpa wisatawan yang hendak ke pulau,” katanya.
Marhen menyampaikan, untuk kapal wisata juga dipastikan semuanya layak jalan, dan tidak dibenarkan untuk membawa penumpang dengan jumlah yang berlebih serta harus ada pelampung. “Jika cuaca tidak bagus, maka kapal tidak dibenarkan untuk menyeberang,” katanya.
Seperti pada saat Lebaran lalu, ada wisatawang terpaksa diinapkan di Pulau Angso Duo, lantaran saat sore hari cuaca kurang bagus dan gelombang tinggi.
“Jika itu terjadi, kami juga telah menyiapkan penginapan di pulau. Termasuk makanan bagi wisatawan yang tidak bisa menyeberang. Ini kami lakukan demi keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Kota Pariaman,” ujarnya. (*)
Berita ini telah terbit di Liputan Eksklusif EDISI SABTU Koran Harian Umum Haluan, 04 Juni 2022 dengan judul “Maksimalkan Peran Pokdarwis, Regulasi Lemah, Keamanan Setengah-Setengah”.