BI Sumbar: Momentum Nataru, Transaksi Digital Naik

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan, selama momentum Nataru banyak masyarakat yang menggunakan alat pembayaran digital dalam bertransaksi sehingga perputaran uang kartal per daerah sulit diprediksi.

“Misalnya sekarang saya mengambil uang di ATM dari rekening anggaplah Rp100.000. Namun, lusa saya ke Jakarta, dan menggunakan uang tersebut bukan di Sumbar.

Akan tetapi meskipun rekeningnya bukan asal Sumbar, dan berbelanja dengan pembayaran digital, maka akan terlacak perputaran uangnya itu di Sumbar,” papar Majid.

Meski demikian, Majid menyampaikan, untuk uang beredar secara nasional itu naik. Akan tetapi uang kartal naik tidak secepat sebelum digital karena lebih banyak uang nonkartal atau digital seperti menggunakan QRIS, BI Fast, dan lain sebagainya.

“Perbandingannya tidak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya untuk uang kartal perputaran uangnya karena sekarang sudah menggunakan uang digital,” sebutnya.

Untuk mendeteksi perputaran uang secara digital, maka yang bisa dilacak itu transaksi secara digital seperti QRIS sebesar 214 persen sepanjang tahun 2024. “Pengguna QRIS adalah cerminan perputaran uang di Sumbar,” imbuhnya. (*)

Exit mobile version