Pada tahun 2025 ini, kata Luhur Budianda lagi, Pemprov Sumbar bersama dinas pariwisata di kabupaten/kota telah menyiapkan 97 iven agenda pariwisata yang dikemas ke dalam Calender of Event (CoE) 2025.
Penyusunan iven agenda pariwisata yang terdiri dari lima 5 iven internasional, 19 iven nasional, puluhan iven lokal serta sejumlah iven berkonsep Meeting, Incentive, Convention, Exebition (MICE) itu diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Sumabar sebagai salah satunya surga pariwisata.
“Maka dari itu, di sinilah pentingnya kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta untuk ambil bagian dalam iven ini bisa terlaksana. Sebab bagaimanapun sektor pariwisata ini adalah sektor pariwisata Sumbar yang tidak bisa digerakkan hanya oleh pemerintah saja,” pungkasnya.
Dengan berdampaknya efisiensi anggaran oleh Inpres Nomor 1 Tahun 2025 itu, Pemprov Sumbar, termasuk Dinas Pariwisata akan tetap berada dalam komitmennya untuk mengoptimalkan penganggaran menuju capaian pariwisata yang optimal pula. Efisiensi ini tentu bukanlah sebuah permasalah, sebaliknya menjadi tantang bagi daerah untuk memanfaatkan momentum di tengah keterbatasan tersebut. Salah satu upaya terbaik dalam peningkatan sektor pariwisata itu sendiri adalah dengan terus membangun kerja sama dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang ada melalui sinergi antar-pentahelix yang menjadi kunci penting dalam upaya mencapai target kunjungan dan realisasi CoE. Sehingga sektor pariwisata pun dapat dimaksimalkan realisasinya dengan saling bahu-membahu dengan berbagai pihak demi pariwisata yang lebih baik ke depannya. (*)