PADANG, HARIANHALUAN.ID– Toilet bukan sekadar tempat buang air, melainkan investasi bagi para pelaku wisata. Hal itu tegas dikatakan, Muhammad Akram dari Yayasan Kateda Sumbar di depan 30 pelaku wisata yang mengikuti pelatihan Toilet di Destinasi Pariwisata Kota Padang yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Padang di ZHM Premiere Hotel, Padang, (7/5/2025).
“Toilet itu adalah investasi. Kenapa? Punya toilet lengkap dengan fasiitas penunjangnya dan memenuhi standar higienitas tentu butuh alokasi dana yang cukup besar dan itu adalah investasi. Apa saja upaya bapak/ibu dalam berinvestasi untuk mengupayakan toilet di tempat wisatanya bersih, indah dan nyaman tentu akan berdampak pada positif pada objek wisata yang dikelola,” ujar Akram mewakili Ketua Umum Yayasan Kateda, Muchdian Muchlis dalam memberikan pemaparan pada hari ketiga pelatihan tersebut.
Akram menegaskan dengan desain toilet yang bagus dan tepat ditunjang fasilitas dan higienitas yang baik akan memberikan citra positif terhadap kawasan wisata, meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung, mencegah penyebaran penyakit dan memunculkan loyalitas (keinginan untuk berkunjung kembali serta mau memberikan rekomendasi).
Bahkan kawasan wisata itu akan menjadi terkenal dengan toiletnya yang bersih, apalagi jika ditunjang kemajuan teknologi. Akram mencontohkan toilet umum yang sangat bersih pada area wisata di Singapura, Jepang dan Korea.
Hal itu dikenal luas dan menjadi salah satu faktor yang membuat wisatawan asing nyaman dan merasa ingin berlama-lama di daerah itu dan tentu saja memberikan rekomendasi pada kerabat, teman atau koleganya.
Sementara, di Indonesia, toilet bagus terdapat di rest area Trans Jawa atau tempat wisata premium seperti Nusa Dua Bali dan Labuan Bajo. Dan itu menjadi nilai tambah yang sering jadi buah bibir wisatawan.
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk mendesain toilet yang ideal? Menurut Akram, toilet haruslah didesain dengan menerapkan efisiensi tata letak fasilitas penunjangnya.