PADANG, HARIANHALUAN.ID — Gaung pariwisata halal atau Muslim Friendly Tourism di Sumatera Barat (Sumbar) semakin nyaring terdengar. Tak hanya sekadar jargon, tren wisata ramah Muslim di Ranah Minang kini menunjukkan geliat yang mampu menembus panggung nasional hingga internasional.
Sekretaris Eksekutif Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) DPD Sumbar, Mazri Tanjung, menyebut capaian Sumbar dalam beberapa tahun terakhir patut diapresiasi. Pada 2024, Sumbar berhasil menempati posisi ketiga dalam penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), setelah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Aceh. Masih di tahun yang sama, Sumbar juga keluar sebagai juara umum Anugerah Adinata Syariah dengan menyapu tujuh kategori sekaligus.
“Ini tentu menjadi kabar menggembirakan. Agustus tahun ini tim IMTI kembali melakukan visitasi ke Sumbar. Harapannya, Sumatera Barat bisa meraih predikat provinsi terbaik dalam pariwisata ramah Muslim,” ujar Mazri, yang juga General Manager Hotel Rangkayo Basa, saat dihubungi Haluan.
Menurutnya, peluang Sumbar untuk berkembang di sektor pariwisata halal sangat besar. Tak hanya destinasi wisata, potensi juga datang dari budaya, kuliner, fesyen Muslim, hingga industri kreatif berbasis UKM dan UMKM. “Prospeknya semakin baik di 2025. Sumbar mampu bersaing, bahkan di level internasional,” ucapnya.
Mazri menjelaskan, Ranah Minang telah memiliki berbagai aspek pendukung yang memperkuat citra wisata halal, mulai dari fasilitas belanja dan hiburan, infrastruktur seperti bandara dan terminal, hingga akses untuk aktivitas ramah Muslim.
“Pasarnya pun luas, bukan hanya wisatawan Muslim. Halal berarti baik, bersih, aman, ramah, dan berkelanjutan. Itu nilai universal yang dicari setiap wisatawan,” katanya.
PPHI, kata Mazri, menjadi wadah pelaku industri pariwisata halal Indonesia, termasuk di Sumbar yang kini sudah memiliki sekitar 60 anggota. Namun, ia menekankan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap potensi ini. “Sertifikasi halal dan sosialisasi menyeluruh harus diperkuat agar pariwisata halal di Sumbar semakin terukur dan berdaya saing,” ujarnya.
Mazri optimistis, dengan dukungan alam, budaya, dan sejarahnya, Sumbar sangat layak menjadi destinasi unggulan wisata halal dunia. “Permintaan pariwisata ramah Muslim global terus meningkat. Sumatera Barat harus mengambil peran besar dalam sejarah ini,” tuturnya penuh harap. (*)