Fadiya Tour: Bisnis Travel yang Dirintis di Tengah Terhimpitnya Bisnis Biro Perjalanan

Fadiya Tour

Dirut Fadiya Tour, Zulfadli dan Kepala Cabang Fadiya Tour Payakumbuh, Hamdi Samah. Taufik Hidayat

HARIANHALUAN.ID – Kondisi travel umrah dihimpit situasi sulit karena pembatasan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi di 2021, PT Haura Abadan Wisata yang menaungi Fadiya Tour justru baru memulai sayap bisnis travel umrahnya. 

Direktur Utama (Dirut) Fadiya Tour, Zulfadli mengakui bahwa usaha jasa perjalanan itu mulai dirintisnya pada awal 2021, yang berkantor pusat di Condet, Jakarta Timur. 

“Di saat kondisi travel umrah kesulitan karena umrah off pada 2021, kami justru baru merintis dan mulai mengurus izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU),” kata Zulfadli saat ditemui di Kantor Cabang Fadiya Tour, Kota Payakumbuh, Jumat (15/7/2022). 

Putra asli Lareh Sago Halaban, Lima Puluh Kota itu menjelaskan bahwa saat izin PPIU akhirnya didapat pada awal 2022. Pihaknya langsung membuka cabang pertama di Kota Payakumbuh. 

Tidak hanya di Payakumbuh, beberapa daerah di Sumbar lain juga didirikan kantor cabang, mulai dari Kota Padang serta di beberapa kabupaten kota lain. “Kita sudah hampir ada di semua kabupaten kota di Sumbar,” ujarnya. 

Sebagai travel umrah yang baru berdiri setelah adanya pembatasan umrah yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi, Zulfadli menyebut bahwa pihaknya tidak menemui kendala berarti dalam menjaring calon jemaah umrah.

Dia justru menilai, kondisi itu menjadi suatu keuntungan tersendiri karena pihaknya tidak punya tunggakan jemaah yang harus diberangkatkan akibat pembatasan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi tersebut. 

“Karena itu, setelah izin keluar pada Januari 2022, kami langsung memberangkatkan rombongan jemaah pertama pada Februari 2022,” ujar Zulfadli didampingi Kepala Cabang Fadiya Tour Kota Payakumbuh, Hamdi Samah. 

Dikatakannya, pembatasan yang sempat diberlakukan Pemerintah Arab Saudi di 2021 lalu membuat masyarakat sudah semakin rindu untuk kembali berangkat umrah. 

“Karena sudah lama tidak ada keberangkatan, banyak masyarakat kita yang sudah rindu untuk umrah kembali, seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk September dan Oktober, kita juga sudah ada jadwal keberangkatan jamaah,” ucap dia. 

Untuk menarik minat calon jemaah umrah menggunakan jasa Fadiya Tour, pihaknya selalu memberikan pendampingan muthawif atau pembimbing ibadah untuk calon jemaah. 

Untuk memberikan kenyamanan kepada calon jemaah, muthawif yang disediakan pihaknya juga menyesuaikan dengan asal daerah calon jemaah itu sendiri. Hal itu dilakukan untuk memberi kenyamanan kepada calon jemaah dalam menjalankan ibadah di tanah suci. 

Pihak Fadiya Tour juga menyiapkan tematik khusus di setiap pemberangkatan. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh jemaah dapat melakukan amalan khusus ketika melaksanakan umrah. 

“Kita siapkan program-program khusus, seperti napak tilas sejarah, eksplorasi masjid. Taaruf kita khususkan waktunya, sehingga selain umrah ada amal-amalan khusus lain yang juga bisa dilaksanakan,” kata Zulfadli. 

Pihaknya juga berupaya menaati aturan Kemenag, mulai dari izin, kepastian jadwal, booking tiket pesawat, hotel dan visa untuk calon jemaah. 

“Jemaah bukan hanya melihat nama travelnya, tapi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Karena itu, ulama-ulama kharismatik di daerah juga kita rangkul untuk dapat menggaet jemaah,” ucap dia. (*)

Exit mobile version