HARIANHALUAN.ID – Masyarakat mulai tumpah ruah menuju lokasi Festival Pamalayu Kenduri Swarnabumi 2022 di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Masyarakat setempat antusias menyambut dan pedagang kecil terkena imbasnya.
Meski pembukaan Festival Pamalayu Kenduri Swarnabumi nanti malam, Kamis (18/8/2022) akan diresmikan oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, namun berbagai rangkaian kegiatan sudah dimulai, terutama peserta pameran UMKM sudah ikut menyemarakkan dan sudah dibuka secara resmi oleh Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, siangnya.
Bukan hanya pedagang kecil, pemilik kapal penyeberangan sungai di sekitar lokasi juga menghasilkan pendapatan lebih dari hari biasa. Pasalnya, pengunjung ke lokasi Candi Pulau Sawah yang biasanya hanya warga setempat, namun pada Kamis (18/8/2022), para pengunjung sudah mulai memadati lokasi melalui penyeberangan.
Meski ada jalan darat sampai ke lokasi, namun pengunjung harus berputar ke Ibukota Kabupaten Pulau Punjung. Sedangkan kalau melewati penyeberangan, pengunjung yang dari arah selatan tidak jauh ke lokasi.
Begitu pula pengakuan Heni, warga setempat yang berjualan masakan di lokasi mengaku sangat terbantu secara ekonomi kalau ada iven di lokasi Candi.
“Pak kalau bisa sering-sering ada acara di lokasi candi,” ucapnya kepada Kepala Dinas Kominfo Rovanly Abdam dan Kabid Misbah.
Kata Heni lagi, kalau Festival Pamalayu hanya sekali setahun, bagaimana kalau setiap bulan Pemkab Dharmasraya mengadakan acara di lokasi candi ini. Jadi, pedagang makanan bisa menghasilkan uang.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan setelah meresmikan pameran UMKM langsung melakukan peninjauan 22 stand UMKM dan sekaligus melihat hasil lomba masakan yang digelar oleh Dinas Koperindag.
Menurut calon Gubernur 2024 ini, dengan adanya stand pameran UMKM ini diharapkan dapat mengembangkan sayap pelaku UMKM kepada pengunjung yang hadir langsung ke stand pameran ini.
“Berikan pengunjung itu akses yang lengkap, agar dapat ia gunakan untuk melakukan pemesanan,” kata bupati dua periode itu di salah satu stand.
Kepala Dinas Koperindag, Roni Pusaka kepada media ini mengatakan, lomba memasak dari kabupaten dan kota se-Sumatra Barat, instansi vertikal, OPD, nagari dan jorong-jorong, itu adalah masakan tradisional Minangkabau, dimana tujuannya adalah untuk melestarikan makanan tradisional Minangkabau, dimana dari hasil masakan tersebut terdapat 400 jenis makanan. (*)