Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo mengatakan, perlu adanya campur tangan pihak ketiga, seperti perguruan tinggi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh nagari. Salah satunya dalam pengembangan objek wisata.
“Lima Puluh Kota memiliki potensi wisata yang luar biasa. Setiap nagari memiliki potensi ini. Tapi sayang belum terkelola maksimal. Pihak ketiga ini penting dalam pengembangan potensi yang ada,” ujar Safaruddin.
Menurut bupati, nagari-nagari memang belum sanggup untuk menggali potensi yang ada. Hal itu karena keterbasan anggaran dan juga SDM yang dimiliki. Karena itu, perlunya hadir pihak ketiga seperti perguruan tinggi untuk ikut hadir menggali potensi tersebut.
Bupati berharap, dengan adanya riset perguruan tinggi berdampak positif bagi pariwisata Lima Puluh Kota ke depan, terutama bagi Nagari Sitanang.
Sementara, Ketua Tim Riset Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia, Hamdi mengatakan, riset dilakukan untuk menggali secara detail potensi yang ada. Kemudian nantinya memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap kenyamanan berwisata.
“Salah satu tujuan riset kolaborasi Indonesia, seperti pada goa yakni memanfaatkan gua sebagai pusat edukasi. Pengembangan pariwisata goa juga dapat menjaga pelestarian alam. Goa sebagai pencatat peristiwa lingkungan sastra dan budaya,” ujarnya. (*)