HARIANHALUAN.ID – Mengembangkan nagari sebagai kawasan wisata alam, Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, mengandeng empat perguruan tinggi di Indonesia.
Empat perguruan tinggi (PT) tersebut, yakni Universitas Malang, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Andalas Padang. Keempat perguruan tinggi itu, bergabung dalam Tim Riset Kolabolari Perguruan Tinggi Indonesia pengembangan wisata Nagari Sitanang.
“Nagari Sitanang memiliki potensi wisata yang luar biasa untuk dikembangkan. Seperti Ngalau Tabuan, serta Goa Sitanang. Untuk itu, perlu adanya kajian secara akademisi dalam pengembangan wisata ini,” ujar Wali Nagari Sitanang, Hardison Datuak Tulahir saat Forum Grup Diskusi (FGD) pada Kamis (15/9/2022).
Saat FGD itu, hadir Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, perwakilan masing-masing universitas, anggota DPRD Wirman Datuak Pangeran, serta sejumlah wali nagari di Kecamatan Lareh Sago Halaban.
Hardison mengatakan, dengan adanya riset, penelitian dari perguruan tinggi, sehingga nantinya bisa sebagai acuan nagari dalam mengambil kebijakan untuk pengembangan wisata di nagari tersebut.
“Selama ini, banyak yang belum tau kalau di Sitanang memiliki goa yang bisa dikembangkan sebagai kawasan wisata. Ini salah satu tujuan kami, agar potensi wisata nantinya bisa dikembangkan,” ujarnya lagi.
Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo mengatakan, perlu adanya campur tangan pihak ketiga, seperti perguruan tinggi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh nagari. Salah satunya dalam pengembangan objek wisata.
“Lima Puluh Kota memiliki potensi wisata yang luar biasa. Setiap nagari memiliki potensi ini. Tapi sayang belum terkelola maksimal. Pihak ketiga ini penting dalam pengembangan potensi yang ada,” ujar Safaruddin.
Menurut bupati, nagari-nagari memang belum sanggup untuk menggali potensi yang ada. Hal itu karena keterbasan anggaran dan juga SDM yang dimiliki. Karena itu, perlunya hadir pihak ketiga seperti perguruan tinggi untuk ikut hadir menggali potensi tersebut.
Bupati berharap, dengan adanya riset perguruan tinggi berdampak positif bagi pariwisata Lima Puluh Kota ke depan, terutama bagi Nagari Sitanang.
Sementara, Ketua Tim Riset Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia, Hamdi mengatakan, riset dilakukan untuk menggali secara detail potensi yang ada. Kemudian nantinya memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap kenyamanan berwisata.
“Salah satu tujuan riset kolaborasi Indonesia, seperti pada goa yakni memanfaatkan gua sebagai pusat edukasi. Pengembangan pariwisata goa juga dapat menjaga pelestarian alam. Goa sebagai pencatat peristiwa lingkungan sastra dan budaya,” ujarnya. (*)