“Pinggir yang dimaksud termasuk perbatasan dengan Kota Payakumbuh. Perbaikan jalan ini turut menjawab kegelisahan masyarakat terkait perbedaan kualitas jalan antara Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Kota Payakumbuh,” katanya.
Menurut Safaruddin, peningkatan infrastruktur jalan merupakan prioritas di masa kepemimpinannya. Misi daerah pada RPJMD juga menyebutkan perlu ditingkatkan pembangunan infrastruktur terintegrasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat.
Kemudian, dikatakannya lagi, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan ditujukan untuk mewujudkan nagari sebagai poros pembangunan di Lima Puluh Kota dan ini merupakan prioritas daerah, sehingga kita tak ingin pekerjaannya tidak maksimal.
“Perbaikan ruas Jalan Taram juga akan mempermudah distribusi sejumlah komoditas pertanian di Nagari Taram,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lima Puluh Kota, Rilza Hanif menyebut, selain untuk pembangunan jalan akses menuju objek wisata Kapalo Bonda, pihaknya juga melakukan pembangunan ruas Jalan Labuah Gunuang-Sitanang dengan senilai Rp1,5 miliar, yang sumber dananya juga berasal dari DAU Tahun Anggaran 2022.
“Kami berharap rekanan yang ditunjuk dalam pengerjaan proyek tersebut dapat melaksanakannya, dengan standar jalan yang telah ditetapkan, serta tepat waktu dalam pengerjaanya,” kata Hanif. (*)