Sambut VBWS 2023, Kompetensi Tour Guide Harus Ditingkatkan

Dispar Sumbar

Foto bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat diwakili oleh Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Drs. Raymon, M.Pd., Kasi Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekraf Dinas Pariwisata Sumbar, sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Febriadi dan para peserta pelatihan berbasis kompetensi bidang tour guide yang digelar di Rocky Hotel Bukittinggi, Selasa-Rabu (29-30/11/2022). IST

HARIANHALUAN.ID – Tahun kunjungan wisata ke Sumatra Barat (Visit  Beautiful West Sumatera) yang dicanangkan pada 2023 (VBWS 2023), semakin dekat. Sejumlah persiapan untuk menyambut kunjungan wisatawan pun terus dilakukan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Sumbar.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan kompetensi sumber daya tour guide (pemandu wisata), yang mampu berdaya saing dan profesional dalam menjalankan tugas mereka, melalui pelatihan berbasis kompetensi bidang tour guide yang digelar di Rocky Hotel Bukittinggi, Selasa-Rabu (29-30/11/2022).

“Pada kesempatan itu, sebanyak 50 tour guide dari Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Pariaman, mendapatkan bimbingan khusus. Para peserta diharap dapat mengetahui dan memahami bagaimana merencanakan dan menerapkan kegiatan pemandu wisata. Termasuk bagaimana menyajikan informasi tentang destinasi yang dituju kepada wisatawan,” kata Kasi Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekraf Dinas Pariwisata Sumbar, sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Febriadi.

Adapun narasumber yang menyajikan materi pada pelatihan ini adalah Dr. Primadona (akademisi), Joni Mardianto M.Par (pelaku pariwisata), Maisol Hadi (HPI) dan Erizon (Asesor).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat diwakili Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Drs. Raymon, M.Pd., yang membuka kegiatan ini menyebutkan, saat ini tak ada pilihan lain untuk terus meningkatkan sumber daya yang kita miliki. Termasuk sumber daya manusia (SDM)-nya, yakni tour guide. Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, juga harus lebih ditingkatkan para pelaku wisata tersebut.

“Melalui kegiatan ini, kita harapkan para pelaku wisata ini nantinya akan memiliki kompetensi, sehingga mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional,” kata Raymon. (*)

Exit mobile version