HARIANHALUAN.ID – Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi bidang tour guide, untuk meningkatkan wawasan serta keterampilan sebagai pemandu wisata. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada Rabu dan Kamis (28-29/12/2022) di Aula Dinas Pariwisata Sumbar, Jl Khatib Sulaiman.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Yulitri Susanti yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, Sumbar sebagai kawasan tujuan wisata mesti mempertahankan prinsip-prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan. Salah satunya dengan pengembangan SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing.
Yulitri juga mengatakan, tahun kunjungan wisata ke Sumatra Barat (Visit Beautiful West Sumatera/VBWS) yang dicanangkan pada 2023 (VBWS 2023), semakin dekat. Sejumlah persiapan untuk menyambut kunjungan wisatawan pun terus dilakukan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Sumbar.
Sehubungan dengan hal itu, semua elemen masyarakat termasuk tour guide (pemandu wisata) diharapkan dapat terlibat dalam menyemarakkan VBWS 2023. “Kita memerlukan pemandu wisata yang mampu berdaya saing dan profesional dalam menjalankan tugas mereka,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa kunci keberhasilan menjadi pemandu wisata, seperti keramahtamahan dalam melayani wisatawan, disiplin, menguasai pengetahuan tentang objek wisata dan cerita legenda.
“Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, juga harus lebih ditingkatkan para pelaku wisata tersebut,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Febriadi mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi tour guide dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Sasaran yang harus dicapai dari pelatihan ini, antara lain peserta memahami bagaimana merencanakan dan melaksanakan pemanduan wisata, mengetahui dan memahami cara menyiapkan dan menyajikan informasi tentang destinasi yang dituju,” katanya.
Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 100 orang yang berada di Kota Padang. Adapun narasumber yang memberikan materi dalam kegiatan ini, yakni Darmawi (Ketua Asita Sumbar), Joni Mardianto (pelaku pariwisata), Maisol Hadi (HPI), serta Erizon (asesor).
Dari pelatihan ini, katanya, para peserta diharapkan mampu menyerap secara maksimal dan menerapkan semua materi yang diberikan di desa masing-masing. (*)