LIPUTAN EKSKLUSIF: Simak Edisi Khusus Pariwisata Sumatera Barat di Koran Haluan, Minggu 27 Maret 2022

Pariwisata Sumatera Barat dengan potensi keelokan alam, budaya dan kulinernya dipilih sebagai provinsi pertama dimulainya program pemulihan pariwisata Indonesia. Menyikapi hal tersebut, koran Harian Umum Haluan menyajikan Liputan Eksklusif tentang program pariwisata menyonsong Visit Beatiful West Sumatera 2023.

HALUANNEWS, PADANG – Pemprov Sumbar memberikan perhatian khusus terhadap program parwisata daerah tersebut. Ini terlihat dengan mengangkat tema Pemerintah Mendukung Visit Beatiful West Sumatera 2023 pada Rakor Kepala daerah di Mentawai tangga 8 Maret 2022 lalu.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah yang memimpin langsung pagelaran rapat kooordinasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat Tahun 2022 tersebut meminta, untuk optimalisasi pariwisata harus saling berkolaborasi dan bersinergi antar semua pihak agar terback up dan mendapat manfaatnya.

Sebelumnya, imbuhnya, pada 9/12/2021 lalu Pemprov Sumbar bekerjasama dengan Bank Indonesia – perwakilan Sumbar mencanangkan tahun kunjungan wisata Sumbar 2023 yang merupakan upaya konkrit mewujudkan misi ke lima RPJMD Provinsi Sumbar.

Selanjutnya, tahun 2021-2026 Pemprov sumbar menuangkan dalam satu misi meningkatkan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan.

Sasaran yang akan diwujudkan meliputi meningkatnya kontribusi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam perekonomian Sumatera Barat.

Aktualisasi dari misi tersebut, kata Mahyeldi, Pemprov Sumbar telah menetapkan 12 arah kebijakan.

Pertama, membangun industri pariwisata melalui satu destinasi wisata berkelas internasional dan 19 destinasi wisata unggulan.

Kedua, memfasilitasi peningkatan destinasi wisata yang memenuhi aspek 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) dan 2P (pemasaran dan pertumbuhan ekonomi wilayah).

Ketiga, mengembangkan daya tarik wisata tematik berbasis alam, budaya, dan buatan berupa agrowisata, ekowisata, geopark, desa wisata, dan wisata halal.

Keempat, memfasilitasi pengusulan KEK pariwisata.

Kelima, mendorong dan meningkatkan standarisasi dan sertifikasi usaha pariwisata.

Keenam, mengintensifkan penerapan protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, dan environmental sustainbility (CHSE).

Ketujuh, meningkatkan sinergi promosi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dengan sektor terkait di dalam dan luar negeri.

Kedelapan, meningkatkan efektivitas dan kualitas pemasaran dan promosi pariwisata melalui pemanfaatan teknologi dan sistem informasi.

Kesembilan, memberdayakan potensi dan kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan kepariwisataan.

Kesepuluh, meningkatkan kompetensi dan sertifikasi SDM pelaku wisata dan ekonomi kreatif.

Kesebelas, meningkatkan kualitas produk ekonomi kreatif berbasis budaya, teknologi, kreativitas, dan inovasi masyarakat melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) produk ekonomi kreatif (e-craft).

Keduabelas, memperkuat kemitraan hexa helix e-craft akademisi, bisnis, Pemerintah, komunitas, media, dan permodalan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Mengupas masing-masing program pariwisata tersebut, BACA SELENGKAPNYA LIPUTAN EKSLUSIF PARIWISATA SUMATERA BARAT DI EDISI KHUSUS KORAN HARIAN UMUM HALUAN, MINGGU 27 MARET 2022.

Exit mobile version