Jelang G20 Tahun 2022, Menparekraf: Sumbar Dilibatkan Pada Kuliner Rendang

Menprekraf Sandiaga Uno (kanan) didampingi Ketua BPPD Sumbar, Sari Lenggogeni (tengah) dan Kadispar Sumbar, Luhur Budianda (kiri) saat menjawab pertanyaan wartawan di Auditorium Gubernuran, Sabtu (26/3/2022). DARWINA

HALUANNEWS, PADANG – Jelang perhelatan G20 Tahun 2022, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mencanangkan strategi dynamic content dalam meningkatkan nilai promosi pariwisata dan mendatangkan keuntungan ekonomi.

Strategi tersebut menjadikan Bali sebagai venue, namun rantai pasoknya melibatkan Sumatra Barat (Sumbar) dengan kuliner rendang.

Dynamic content ini kita hadirkan berupa Bali menjadi venue, tetapi untuk kulinernya melibatkan Sumbar yaitu rendang. Kita berharap hal ini mampu menarik simpati dari perwakilan peserta pertemuan negara G20. Harapan kita lainnya, jumlah permintaan rendang uang targetnya sekitar 2 miliar dollar pada Tahun 2024,” katanya.

Ia menyebutkan, selain itu rendang akan diluncurkan dalam Rendang Goes to Europe. Menurutnya, bahwa saat ini di Indonesia ada dua produk yang sangat dikenali oleh masyarakat internasional. 

“Kita ketahui bahwa Bali menjadi destinasi yang sangat terkenal. Selain itu, produk kuliner terkenal di Indonesia yaitu rendang dan sudah sudah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia menurut CNN internasional,” tuturnya.

Ia berharap Rendang Goes to Europe akan ikut memberi keuntungan ekonomi kepada masyarakat Sumbar, terutama bagi pelaku UMKM. Sandiaga Uno mengatakan, program rendang ke Eropa yang diluncukan di Bali bisa meningkatkan rantai pasok bumbu, racikan santan dan rempahnya dari Sumbar sebanyak-banyaknya.

 “Kita telah meluncurkan program Rendang Goes to Europe, yang diinisiasi oleh Iwan Bogananta selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania di Bali pada Kamis (24/3/2022). Kalau di Negara Bulgaria ada satu sentra rendang untuk Eropa, maka juga akan ada sub sentra yang dihadirkan di Sumbar,” ujarnya.

Hal ini diharapkannya mampu menjadikan Sumbar sebagai provinsi pemasok utama rendang dan akan melibatkan pelaku usaha UMKM. Ini akan membantu promosi wisata di Sumbar, yang akan berefek pada pendapatan masyarakat setempat. (h/dar)

Exit mobile version