Saat ini, kata dia, pergerakan sektor hunian perhotelan sudah mulai kembali diramaikan oleh wisman. “Tamu-tamu dari Malaysia sudah mulai masuk, tetapi belum banyak. Mungkin karena awal tahun, belum masa liburan,” ucapnya.
Ia memperkirakan, peningkatan hunian hotel diharapkan pada Maret 2023 saat iven-iven pemerintah mulai dilaksanakan. Kemudian menjelang liburan Idulfitri 1444 Hijriah.
Terpisah, General Manager Hotel Hangtuah, Elvis Syarif menyebutkan, salah satu bentuk persiapan sektor perhotelan dengan meningkatkan pelayanan, kebersihan dan kenyamanan bagi tamu yang berkunjung nantinya.
“Industri perhotelan harus meningkatkan pelayanan, kebersihan juga promosi-promosi. Selain itu, iven-iven berskala lokal yang kemudian nanti mempromosikan destinasi unggulan di Sumbar,” ujarnya kepada Haluan.
Ia menambahkan, pemerintah dan pelaku industri pariwisata harus bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan sektor pariwisata. Termasuk juga menyiapkan strategi-strategi untuk meningkatkan daya tarik pariwisata.
“Kita harus menyiapkan strategi yang tepat. Terutama untuk mendatangkan wisman. Salah satunya terkait penerbangan. Kita mendorong pemerintah untuk bicara dengan masing-masing maskapai berharap menurunkan harga tiket,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua PHRI Sumbar, Rina Pangeran. Menurutnya, sektor pariwisata Sumbar akan terhambat jika harga tiket masih melambung. Apalagi harga tiket ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan harga tiket lokal.