Tak pelak, pandemi Covid-19 telah memukul hampir semua sektor kehidupan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, khususnya Sumatra Barat (Sumbar). Pariwisata merupakan satu dari sekian sektor yang terguncang hebat, karena terpaan badai virus tak kasat mata itu.
Kini, pandemi mulai melandai dan sedang menuju persiapan endemi. Berbagai aturan perjalanan domestik, mulai dilonggarkan seiring berlalunya masa puncak Omicron. Inilah saatnya, membangkitkan sektor pariwisata.
Siapakah aktor yang akan membangkitkan pariwisata Sumbar? Semua pihak! Ya, semua kalangan punya tanggung jawab dan kepentingan untuk menggairahkan dunia kepariwisataan di Ranah Minang ini. Mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, swasta, organisasi, asosiasi termasuk pers dan masyarakat. Semuanya, harus segendang sepenarian memajukan pariwisata. Harus berkolaborasi.
Pariwisata perlu dibangkitkan karena sektor ini merupakan industri yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi, cepat dalam membuka lapangan kerja dan mampu meningkatkan standar hidup serta memiliki potensi menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 14 menyebutkan, bahwa sektor pariwisata meliputi beberapa usaha pariwisata yaitu: daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta, dan spa.
Pariwisata merupakan industri jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks, karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari daerah atau negara asal ke daerah tujuan wisata, hingga kembali ke negara asalnya yang melibatkan berbagai komponen, seperti biro perjalanan, pemandu wisata (guide), tour operator, akomodasi, restoran, artshop, moneychanger, transportasi dan yang lainnya.
Pariwisata juga menawarkan jenis produk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata buatan, hingga beragam wisata minat khusus. Sektor ini juga mengikutsertakan industri-industri klasik, seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai bagian dari sektor pariwisata. (*)