Bagaimana sinkronisasi program pemprov dengan kabupaten/kota serta pemerintah pusat untuk memajukan pariwisata ?
Pemerintah pusat terus mengupayakan perbaikan dalam sektor pariwisata hingga tiga fase penyelamatan. Di antaranya fase tanggap darurat, pemulihan hingga normalisasi. Pemprov Sumbar sudah mengadopsi ini, selama fase tanggap darurat Pemprov Sumbar turut menyukseskan program perlindungan sosial. Baik dengan mengawal program dari pemerintah pusat, baik menginisiasi program serupa dengan optimalisasi refocusing dana APBD provinsi.
Tahun 2021, fase pemulihan dengan mulai dibuka secara bertahap tempat wisata dan dimulai kegiatan MICE dengan prokes CHSE. Tahun 2022, Pemprov Sumbar berusaha untuk fase normalisasi, salah satunya dengan Visit Beautiful West Sumatra 2023.
Maka dari itu harus ada kolaborasi dan sinergi, karena kita akan melahirkan paket pariwisata yang menggabungkan beberapa daerah di Sumbar. Sehingga daerah akan mendapat manfaat, hal-hal yang menjadi kendala hingga sarana prasarana yang mungkin harus diperbaiki akan mulai kita optimalkan.
Apa harapan Buya terhadap entitas pariwisata Sumbar? termasuk masyarakat?
Sumbar bisa menjadi destinasi wisata pilihan bagi masyarakat domestik. Kita punya budaya yang mendunia dan alam yang sangat indah. Kita sudah punya nilai tersendiri untuk menggenjot pariwisata ini. (*)