“Rest area ini juga belum menjadi perhatian pemerintah, kita bisa lihat keberadaan rest area di Sumbar belum memadai sedangkan sejumlah jalan di Sumbar cukup rawan kemacetan yang lama,” ujarnya.
Kenaikan Harga
Kemudian, Abdi menyebutkan, hal yang juga membuat pengunjung kecewa yaitu lonjakan harga yang cukup signifikan, mulai dari tarif sebagian hotel atau penginapan yang mematok harga yang tinggi, biaya masuk wisata yang tidak dikelola oleh pemerintah, hingga harga-harga kuliner di rumah makan tertentu.
Menurut Abdi, hal tersebut juga harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah daerah dan stakeholder terkait, dengan memberikan edukasi terkait manajerial pariwisata. Sebab wisata itu bukan hanya bicara terkait pendapatan tapi juga hospitality atau pelayanan yang dirasakan oleh wisatawan.
“Ini yang masih menjadi PR besar kita bersama, seluruh pihak harus bersinergi dalam meningkatkan pelayanan wisata, atau hospitality, karena sektor wisata ini cukup krusial dalam menggerakan roda perekonomian daerah sehingga harus dikelola dengan baik,” ujarnya. (hmg)