Tahun ini kata Sandiaga terdapat 4.573 desa wisata yang ikut dalam ADWI. Pihaknya kemudian melakukan seleksi dari 500, 300, dan 75 besar. ADWI 2023 jauh berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah desa wisata yang mendaftarkan diri dari tahun ke tahun.
Berbeda dengan ADWI 2021 yang hanya diikuti 1.831 desa wisata, dan 3.419 desa wisata di 2022. ADWI 2023 ditargetkan akan diikuti 4.000 desa wisata dari 34 provinsi di Indonesia. Dengan banyaknya desa wisata yang berpartisipasi, maka akan membuat banyak pilihan bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, yang ingin merasakan langsung kearifan lokal yang ada di desa wisata. Sehingga, dapat mencapai target 7,4 juta wisatawan mancanegara, serta menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Menparekraf mengimbau kepada seluruh desa wisata untuk terus meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi melalui pengisian data di website Jadesta sebagai wadah Kemenparekraf dalam penyusunan rencana pengembangan desa wisata di Indonesia.
Sebelumnya, Sandiaga Uno juga menyiapkan berbagai skenario dan juga meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah guna mengantisipasi potensi lonjakan wisatawan saat libur Idul Fitri 1444 H.
“Kita akan lakukan simulasi-simulasi sehingga nanti menjelang H-7 sudah disiapkan prosedur seperti crowd control-nya dan juga flow dari pengunjung dan lain sebagainya,” katanya.
Libur Idul Fitri 1444 H merupakan momentum liburan panjang pertama setelah pandemi COVID-19 dan pencabutan status PPKM. Karena itu, Sandiaga memperkirakan jumlah wisatawan akan membludak saat Lebaran nanti.