Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto didampingi Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Fajri dan unsur kepolisian, TNI, OPD dan nagari saat meninjau persiapan pekan seni budaya di Sasak, Minggu (23/4). IST
PASAMAN BARAT, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, membuka secara resmi pekan seni budaya di Pantai Sasak Ranah Pasisie dalam rangka libur Lebaran 2023.
“Hari ini pekan budaya resmi kita buka dan diharapkan masyarakat bisa berlibur dengan tenang dan nyaman,” kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Sasak, Minggu(23/4).
Ia mengatakan dengan dibukanya pekan seni budaya ini maka diharapkan masyarakat tetap hati-hati selama menikmati libur lebaran di Muaro Sasak, Pohon Seribu dan Pantai Indah Maligi.
“Bagi warga yang memiliki anak kecil diharapkan dapat diawasi dengan ketat dan jangan biarkan main sendirian di tepi pantai,” katanya.
Menurut dia, selain pengawasan orang tua, panitia pelaksana dalam hal ini pihak nagari atau desa dan kelompok sadar wisata agar membentuk satuan tugas yang khusus mengawasi pengunjung yang berkunjung.
“Melalui Dinas Pariwisata dan instansi lainnya sudah melatih anggota kelompok sadar wisata bagaimana memberikan pertolongan pertama jika ada pengunjung yang terbenam atau hanyut,” katanya seperti dikutip dari Antara.com .
Pihaknya tidak ingin kejadian yang sama terjadi di Pantai Sasak seperti apa yang terjadi di Lubuk Cempong Kinali yang memakan korban. Meskipun sebenarnya lokasi itu tidak masuk daftar destinasi wisata di Pasaman Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Decky H Sahputra didampingi Kepala Bidang Destinasi Pariwsita Fajri mengatakan telah melatih anggota kelompok sadar wisata sebagai penjaga pantai mengawasi pengunjung.
“Pengawasan pantai kami rekrut dari pemuda setempat karena mereka lebih mengetahui lokasi yang rawan atau lokasi yang berbahaya bagi pengunjung,” katanya.
Pihaknya mengadakan pekan seni budaya dengan penampilan seni budaya pada libur Lebaran 2023 itu adalah Pantai Air Bangis, Pantai Sikabau dan Pantai Sasak.
“Pelaksananya adalah masing-masing nagari atau desa dengan kelompok sadar wisata yang ada,” katanya.
Menurut dia, dengan adanya pesta seni budaya maka mampu meningkatkan pendapatan asli nagari nantinya yang biasanya hanya diperoleh dari pasar.
“Artinya melalui kegiatan ini perputaran uang akan terjadi di nagari. Selain itu juga membuka lapangan pekerjaan dan pedagang lokal akan bisa meningkatkan pendapatan,” katanya.
Ia menyebutkan pesta seni budaya itu akan dimulai pada Minggu ini dengan menampilkan pertunjukan seni dan budaya itu merupakan salah satu upaya warga setempat melestarikan seni dan budaya yang ada.
Ia menjelaskan di objek wisata itu akan tampil seni budaya masing-masing nagari, pameran UMKM dan penampilan hiburan dan lomba menyanyi baik minang maupun modern.
“Apa materi pentas seni dan budayanya tergantung pada pihak nagari sebagai pelaksananya. Kita hanya mengarahkannya,” katanya.
Pentas seni dan budaya itu diadakan dalam rangka mengisi libur lebaran dan menghibur para perantau yang pulang kampung saat Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Kita juga ingin melestarikan seni dan budaya yang ada. Mudah-mudahan melalui pentas seni dan budaya ini bisa meningkatkan kecintaan kita kepada seni dan budaya lokal yang ada,” katanya. (ans)