Sekarang, pemerintah dan pihak terkait hanya tinggal mengemas dan memoles sedikit saja agar objek-objek itu bisa dipromosikan atau dijual. Selain itu, pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar perlu menyiapkan dua destinasi wisata religi yang potensial. Skala prioritas ini amat penting ditentukan, agar nanti dalam pengembangannya tidak setengah-setengah.
Apa upaya LKAAM membangkitkan wisata religi dan wisata budaya di Sumbar?
Kami di LKAAM akan membantu mempromosikan wisata Sumbar lewat berbagi program dan kegiatan LKAAM. Dalam kegiatan itu, nantinya akan diselipkan pesan promosi wisata Sumbar.
Kami optimistis wisata religi atau wisata halal kita akan berkembang ke depan dan membawa dampak positif bagi anak kemenakan kita. Saya amat yakin, anak-anak muda kita itu kreatif, mereka akan bergerak jika diberikan ruang untuk berkreasi.
Harapan LKAAM kepada pemerintah, pelaku pariwisata termasuk kepada anak kemenakan dalam pengembangan dunia kepariwisataan, khususnya wisata religi dan budaya?
Jika pemerintah dan pelaku wisata mengembangkan dengan konsep yang benar dan promosinya masif dilakukan, wisata kita di Sumbar ini potensi untuk perluasan lapangan pekerjaan juga amat menjanjikan.
Sebab dengan tingginya angka pengangguran ditakutkan angka kriminal dan tindak kejahatan juga tinggi. Wisata bisa jadi solusi untuk menjaga itu, kita harus menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak yang bisa menampung anak kemenakan. (*)