LIPUTAN EKSKLUSIF: Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, Banyak Objek Wisata Religi di Sumbar

LKAAM Sumbar

Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati

Sebagai negeri yang bersandi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) bagaimana Mak Datuk melihat dunia kepariwisataan Sumbar?

Pada prinsipnya kami di LKAAM mendukung penuh langkah Pemerintah Provinsi Sumbar dalam pengembangan dunia wisata, terlebih setelah dua tahun pandemi ini, wisata kita (Sumbar) sempat lesu. Selama ini dunia wisata sudah terbukti mampu memberikan pengaruh besar kepada perekonomian masyarakat dan daerah.

Tentu dalam pengembangan dunia wisata ini nantinya juga akan membawa dampak negatif bagi anak-anak kita, seperti kehidupan malam dan cara bergaul anak muda yang jauh dari nilai-nilai yang agama dan kebudayaan. Oleh karena itu, dalam pengembangan wisata, kami di LKAAM mendorong pengembangan wisata halal dan wisata religi yang berlandaskan kepada ABS-SBK dan kearifan lokal Sumbar.

Setujukah LKAAM mengembangkan wisata religi dan wisata budaya di daerah ini?

Seperti yang sudah disebutkan tadi, memang itu hendaknya yang menjadi dasar kita dalam pengembangan wisata di Sumbar. Nilai agama dan budaya harus dijadikan pedoman utama.

Bagaimana nanti keramahtamahan dari masyarakat, kebersihan dan kenyamanan pengunjung diprioritaskan. Tentu itu semua sudah diajarkan dalam agama maupun dalam adat dan budaya kita di Sumbar.

Dalam hal destinasi wisata, Sumbar tidak tertinggal dari daerah lain. Apa pun kita punya, wisata alam, laut, dan gunung kita punya. Begitu juga dengan wisata budaya dan religi, semuanya lengkap ada di Sumbar.

Jadi, yang memang perlu diperbaiki dalam dunia pariwisata di Sumbar itu adalah layanan. Masyarakat harus diberikan edukasi bagaimana memperlakukan tamu atau pengunjung. Berikan layanan terbaik, jangan sampai mereka kecewa saat datang ke sini.

Berikan kesan, bahwa urang awak itu amat terbuka dengan orang luar atau pendatang. Tentu, kesan itu akan akan membuat mereka ingin datang lagi ke sini.

Apa saja objek dan iven wisata religi dan budaya yang bisa dieksplorasi di Ranah Minang?

Banyak potensi yang bisa dioptimalkan. Seperti kuliner, hari ini kuliner kita yang dikenal orang sebagai nasi Padang itu sudah tersebar ke mana-mana. Hal ini jadi bukti banyak hal yang bisa dikembangkan Sumbar dalam aspek wisata.

Banyak objek yang bisa dikembangkan untuk wisata religi di Sumbar. Mulai dari Masjid Raya yang sudah jadi ikon baru, Islamic Center di Padang Panjang, Surau Buya Hamka, Masjid Al-Hakim di Pantai Padang, dan Masjid Raya Bayur yang indah dan megah yang letaknya pas di tepi Danau Maninjau.

Sekarang, pemerintah dan pihak terkait hanya tinggal mengemas dan memoles sedikit saja agar objek-objek itu bisa dipromosikan atau dijual. Selain itu, pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar perlu menyiapkan dua destinasi wisata religi yang potensial. Skala prioritas ini amat penting ditentukan, agar nanti dalam pengembangannya tidak setengah-setengah.

Apa upaya LKAAM membangkitkan wisata religi  dan wisata budaya di Sumbar?

Kami di LKAAM akan membantu mempromosikan wisata Sumbar lewat berbagi program dan kegiatan LKAAM. Dalam kegiatan itu, nantinya akan diselipkan pesan promosi wisata Sumbar.

Kami optimistis wisata religi atau wisata halal kita akan berkembang ke depan dan membawa dampak positif bagi anak kemenakan kita. Saya amat yakin, anak-anak muda kita itu kreatif, mereka akan bergerak jika diberikan ruang untuk berkreasi.

Harapan LKAAM kepada pemerintah, pelaku pariwisata termasuk kepada anak kemenakan dalam pengembangan dunia kepariwisataan, khususnya wisata religi dan budaya?

Jika pemerintah dan pelaku wisata mengembangkan dengan konsep yang benar dan promosinya masif dilakukan, wisata kita di Sumbar ini potensi untuk perluasan lapangan pekerjaan juga amat menjanjikan.

Sebab dengan tingginya angka pengangguran ditakutkan angka kriminal dan tindak kejahatan juga tinggi. Wisata bisa jadi solusi untuk menjaga itu, kita harus menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak yang bisa menampung anak kemenakan. (*)

Exit mobile version