Bagaimana potensi Sumbar untuk mengembangkan pariwisata religi dan budaya?
Kalau sekarang, wisata religi sudah sangat berkembang terlebih kita juga berlandaskan ABS-SBK. Sumbar sangat potensial mengembangkan wisata religi. Kita juga merasakan pergerakan syiar dan dakwah milenial semakin banyak. Islamic tourisme jadi daya tarik tersendiri di Sumbar.
Kita ada perda dan pergub tentang wisata halal. Wisata religi berbeda dengan wisata halal, kalau wisata halal lebih ke layanan, barang atau jasa yang mendukung wisatawan muslim untuk berwisata.
Misalnya, masjid yang bersih terkelola harum. Ada petunjuk salat tersedia ekonomi kreatif dan sebagainya. Sekarang juga sudah ada tren.
Sedangkan wisata religi, seperti mengunjungi masjid tertua, termegah dengan arsitektur desain modern misalnya. Apalagi di Sumbar ada masjid raya yang sudah dapat penghargaan masjid terindah dari Saudi. Kita lihat trend-nya sekarang masjid menjadi attraction (daya tarik) tersendiri.
Termasuk juga aktivitas di dalamnya yang menambah keunikan sendiri. Pasti ke masjid orang mencari yang baru yang bagus, itu bisa jadi wisata religi. Kalau wisata halal bagaimana akomodasi halal, servisnya. Sedangkan wisata religi, nonmuslim juga bisa menikmatinya sebagai bentuk perjalanan wisata.