Di Desa Muntei terdapat dua sanggar tradisional berupa uma (rumah tradisional Mentawai) yang menjadi salah satu pemikat wisata. Sanggar pertama disebut dengan Bubuakat sebagai wadah bagi masyarakat dan anak-anak untuk mengenal budaya Mentawai.
Sanggar Bubuakat ini menyimpan beragam atribut-atribut budaya Mentawai, mulai dari gajeumak atau gendang tari, alat tempat makanan (lulak), ada juga tuddukat, serta alat budaya lainnya yang dipakai oleh masyarakat saat melakukan upacara dan ritual lainnya.
Kemudian sanggar kedua yaitu Sanggar Uma Jaraik Sikerei sebagai wadah untuk belajar dan mengenal budaya Mentawai pada anak-anak. Sanggar Uma Jaraik Sikerei ini tampak sebagai perpaduan musik tradisional dan modern. Sanggar ini dibina oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat.
Selain itu di Desa Muntei ini juga ada dua Uma yaitu Uma milik Suku Sakukuret dan kedua milik Suku Salakkopa. Keberadaan dua uma ini menambah kesan kental kebudayaan Mentawai di Desa Muntei.
Daya tarik Desa Muntei selanjutnya yaitu masih adanya Sikerei atau tabib yang mengobati warga yang sakit dengan adat dan keyakinan suku Mentawai.
Atraksi wisata lainnya dari Desa Wisata Muntei adalah pengelolaan sagu, pembuatan karbit (cawat tradisional Mentawai), hingga pembuatan tato tradisional Mentawai yang sangat ikonik.