Kiat Sumbar Merayu Pelancong dengan Beragam Sajian 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Visit Beautiful West Sumatra (VBWS) 2023 dirancang sebagai magnet baru pariwisata Sumatra Barat dengan menyajikan berbagai iven untuk memulihkan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata yang sempat terpuruk selama pandemi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda menjelaskan , pencanangan  tahun kunjungan wisata bertajuk VBWS 2023, pada dasarnya bertujuan untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya wisatawan ke Sumbar.

“Strateginya, sepanjang tahun 2023 ini, kalender Wisata di 19 Kabupaten dan Kota disusun sedemikian rupa agar jadwal pelaksanaannya bisa berlangsung dalam waktu berdekatan,” ujarnya kepada Haluan Jumat (12/5).

Pengaturan jadwal itu, bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk menyaksikan lebih dari satu event atraksi budaya dan wisata dalam satu kali perjalanan wisata ke Sumbar.

Dengan langkah itu,  wisatawan diharapkan akan menghabiskan waktu lebih lama di Sumbar. Sehingga, uang yang dihabiskan para Wisatawan saat berada DI Sumbar, akan  lebih banyak lagi.

“Nah, uang yang dihabiskan atau Spend Of Money inilah yang kita harapkan akan berimbas positif bagi Industri penunjang wisata seperti halnya sektor perhotelan, rumah makan, restoran, atau bahkan UMKM yang ada disekitar destinasi wisata,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menjawab keraguan pandangan sebagian pelaku usaha yang menyebut bahwa  program VBWS 2023 , masih belum terlihat dan  berdampak Secara signifikan di lapangan.

“Jika dikatakan belum terlihat memang begitu. Sebab VBWS ini bukanlah  suatu acara atau kegiatan besar . Tapi lebih dari itu, VBWS ini adalah konsep dan strategi  untuk mengundang lebih banyak wisatawan ke Sumbar,” jelasnya.

Ia menerangkan, VBWS telah  merangkum sebanyak 77 agenda Event yang diselenggarakan di seluruh Kabupaten dan Kota se Sumbar. Dimana dalam  satu kali event saja, jumlah perputaran uang yang dihasilkan terbilang luar biasa.

Contohnya saja, kata Budi, adalah pada momen libur lebaran lalu. Saat itu, angka kunjungan wisatawan ke Sumbar bahkan   menyentuh angka 1,2 juta. Sementara perputaran uang di seluruh sektor industri pariwisata termasuk UMKM, diperkirakan hampir mencapai Rp3 Triliun.

“Itu baru pada momen libur lebaran saja. Belum lagi Multiplier Effect yang dihasilkan oleh event-event yang telah terselenggara  sejak awal bulan Januari lalu,” jelasnya.

Mengingat sampai sejauh ini angka kunjungan Wisatawan ke Sumbar sudah tercatat menyentuh angka 4 juta kunjungan, Luhur optimis target mendatangkan 2,8 juta wisatawan lewat VBWS akan tercapai.

Sebab menurutnya, hingga memasuki bulan ke lima tahun 2023 ini, masih  belum seluruh kalender event wisata di Kabupaten  dan Kota  telah terlaksana.

“Kita masih sangat optimis target itu akan  tercapai. Sebab belum. Semua event telah dilaksanakan. Selain itu, Sumbar juga akan menjadi tuan rumah Penyelenggaraan  event-event besar lainnya seperti Penas Tani, WIES dan beberapa kegiatan lainnya,” tutupnya.

Sementara itu, Dinas Pariwisata Sumbar mencatat, angka kunjungan wisata  ke seluruh Destinasi wisata berbayar yang ada di 19 Kabupaten dan Kota Pada musim libur lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah lalu, berhasil menembus angka 2,8 juta kunjungan dengan proyeksi putaran uang mencapai Rp 3 triliun.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Doni Hendra  menjelaskan, perkiraan  jumlah perputaran uang  tersebut, didasarkan kepada hasil penelitian  yang dilakukan  Dinas Pariwisata Sumbar yang bekerjasama dengan  Institut Teknologi Bandung (ITB)  beberapa waktu  lalu.

Penelitian tersebut, kata Doni menunjukkan bahwa dalam satu kali perjalanan wisata ke Sumbar, setiap wisatawan berpotensi berkontribusi menghasilkan perputaran uang di seluruh sektor ekonomi terkait sebesar Rp1,2 juta.

“Menariknya, perputaran uang pada musim libur lebaranIdul Fitri tahun ini, terbilang merata di 19 Kabupaten dan Kota. Hal itu disebabkan oleh diberlakukannya sistem rekayasa lalu lintas One Way,”ungkap Doni

Ia menambahkan, perputaran yang tersebut, terjadi dalam transaksi akomodasi hotel, penginapan, homestay, rumah makan, UMKM kuliner, oleh-oleh dan lain sebagainya.

Sementara beberapa Kabupaten dan Kota yang  paling banyak dikunjungi wisatawan, sebut Doni, diantaranya adalah Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, hingga kawasan wisata bahari Mandeh yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.”Hampir tidak ada yang terlalu menonjol Secara signifikan. Artinya persebaran wisatawan pada musim libur lebaran ini hampir  merata di seluruh Kabupaten dan Kota,” ujarnya. (fzi).

Exit mobile version