Mengemas Iven Sebagai Daya Tarik Wisata

Parade Budaya Kota Solok sebagai salah satu daya tarik wisatawan pada libur lebaran kemarin. IST

JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pemerintah daerah dan pelaku wisata untuk inovatif dalam mengemas iven-iven. Baik itu iven budaya, kuliner hingga olahraga sebagai magnet menarik kunjungan wisatawan.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menyebutkan kehadiran iven terutama di daerah bisa menjadi magnet pariwisata terutama dalam mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tahun ini Kemenparekraf pun telah menggagas 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 dalam menggeliatkan wisata.

“Di tahun ini Kemenparekraf kembali melaksanakan Kharisma Event Nusantara di daerah yang potensial menjadi magnet promosi pariwisata. Bentuknya beragam ada yang musik, kuliner, karnaval, festival serta seni dan budaya seperti Gelar Melayu Serumpun,” kata Wamenparekraf.

Menurut Angela langkah ini cukup efektif dalam menggerakan sektor pariwisata daerah. Seperti iven Gelar Malayu Serumpun di Kota Medan berdampak terhadap penginapan, penerbangan, hingga pelaku usaha kuliner di Kota Medan yang mengalami peningkatan yang signifikan.

“Hal tersebut tidak terlepas dari penyelenggaraan Gelar Melayu Serumpun 2023. Kebudayaan Melayu sebagai etnis asli Kota Medan memang memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” katanya.

Angela menyebutkan, Kharisma Event Nusantara merupakan program rebranding Kemenparekraf yang diluncurkan pada 2021 untuk mengangkat beragam potensi events daerah sebagai penggerak ekonomi. Sebelumnya KEN bernama Calendar of Events (COE). Pada 2022, KEN berhasil menyumbang tiga juta pergerakan wisatawan yang melibatkan lebih dari 55 ribu pelaku seni serta 11 ribu pelaku UMKM.

Oleh sebab itu, kata Angel perlu dukungan dan kerja sama yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk semakin memperkuat ekosistem iven di daerah dan diselaraskan dengan perencanaan pembangunan pariwisata di daerah. Presiden Joko Widodo juga memberikan arahan agar izin iven dipermudah.

“Harapan kami tentunya tahun ini KEN bisa mendorong pemerataan kunjungan wisatawan ke seluruh daerah dan mendorong masyarakat untuk berwisata di Indonesia aja,” ujarnya.

Merambah Digital

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengembangan pariwisata juga harus diperkuat dengan ekosistem ekonomi digital karen memberikan dampak yang besar bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya UMKM.

Menurut Sandiaga, ekonomi digital telah terbukti membantu ketahanan usaha dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Terutama saat pandemi Covid-19 yang memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ia menambahkan, pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kinerja positif di tahun 2022. Hal ini tidak lepas dari peranan ekonomi digital. Indeks pariwisata Indonesia tercatat naik 12 peringkat ke posisi 32 dalam Travel Tourism Development Index (TTDI). Mengungguli Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. PDB pariwisata Indonesia juga mulai mendekati angka 4 persen dan nilai devisa pariwisata naik menjadi 4,26 miliar dolar AS.

“Ini berkat semangat kita bersama, berkat kerja sama kita, gotong royong kita, termasuk penguatan ekonomi digital,” kata Sandiaga.

Tahun ini, sambung Sandiaga target capaian di sektor parekraf ditargetkan meningkat. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar 2,07 miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas.

Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun.

Kemudian, Sandi menyebutkan, target kinerja yang meningkat dua kali lipat ini diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.

“Kita melihat jumlah lapangan kerja yang diciptakan beragam bukan hanya di sektor pariwisata, tapi juga di ekonomi digital dan ini bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” kata Sandiaga. (sdq)

Exit mobile version